Jakarta (ANTARA News) - Peran generasi muda dalam membangun bangsa kurang maksimal karena mereka tidak terwadahi dengan baik termasuk di birokrasi maupun di partai politik.
"Sebenarnya banyak generasi muda yang pintar dan mempunyai keahlian yang tinggi tapi tidak terwadahi oleh partai dan birokrasi," kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Tangerang Komaruddin Hidayat di Jakarta, Kamis, saat bedah Buku "MengIndonesia, Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia" dan seminar "Indonesia Yang Kita Cita-citakan".
Pada acara yang diselenggarakan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Yayasan Jadi Diri Bangsa dan Universitas Nasional Jakarta tersebut, Komaruddin mengatakan, sebenarnya saat ini banyak anak muda yang pintar dan mempunyai keahlian yang tinggi.
Bahkan jumlah absolutnya lebih besar dibanding di Singapura, Malaysia dan Thailand. Tapi mereka tidak terwadahi oleh partai dan birokrasi.
Akhirnya mereka dimanfaatkan oleh perusahaan swasta atau bahkan oleh negara lain, kata Komarudin pada acara yang merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda tersebut.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar mereka bisa direkrut menjadi birokrat yang tentu dengan memberikan tawaran dan insentif yang menarik.
Selain itu, katanya, partai-partai juga harus mau merekrut mereka. Komaruddin mengakui bahwa generasi muda yang pintar-pintar tersebut memang tidak mempunyai massa.
"Kelompok ini memang tidak punya massa namun mereka pintar dan profesional," katanya.
Sementara itu partai, katanya, lebih senang jika merekrut anggota yang mempunyai massa atau pendukung dan juga dana.
Padahal, katanya, saat ini bangsa Indonesia berada dalam pergaulan global sehingga perlu pemimpin yang mempunyai wawasan global juga.
Di negara lain, katanya, banyak tokoh muda yang maju dan memegang peranan penting dalam dunia politik contohnya adalah calon presiden AS Barack Obama yang kelahiran 4 Agustus 1961. Sementara itu, di Indonesia justru banyak calon dari generasi muda yang kalah dalam pilkada.
Sementara itu Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sakhyan Asmara mengatakan, peran pemuda masih tetap tinggi dalam kehidupan bernegara.
"Generasi muda tetap bisa eksis walaupun banyak persoalan seperti lapangan kerja, demoralisasi dan ancaman kelompokan penentang pancasila," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007