Magelang (ANTARA News) - Kabel sinyal seismograf di Klatakan, Magelang dicuri sehingga sejumlah pos pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi tidak bisa memantau kegempaan gunung aktif itu melalui seismograf. "Hanya secara manual, visual saja memantaunya karena kabel sinyalnya hilang," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Ngepos, Kecamatan Srumbung, Sugiyoto, di Magelang, Kamis. Ia mengatakan, pencurian kabel sinyal seismograf di Klatakan pada ketinggian sekitar 1.600 meter dari permukaan air laut itu sering terjadi. Pencuri kabel tersebut Sabtu (20/10) sekitar pukul 16.00 WIB, katanya, berhasil ditangkap petugas pos pengamatan Merapi di Babadan dan selanjutnya diserahkan aparat kepolisian setempat. Tersangka bernama GT warga Trayen, Kecamatan Dukun. Ia menjelaskan, semula petugas Pos Ngepos curiga karena tiba-tiba seismograf mati. Petugas kemudian menghubungi petugas pengamatan di pos-pos yang lain dan mendapatkan informasi serupa. Petugas lalu melakukan pengecekan ke lokasi di Klatakan dan menemukan kabel sinyal telah hilang. Ia mengatakan, seorang petugas parkir pos pengamatan Merapi di Babadan, Kecamatan Dukun, Tumidi, memergoki GT membawa karung yang diduga berisi gulungan kabel melewati pos itu. Tumidi kemudian mengajak petugas pos Babadan, Yulianto, menemui GT di rumahnya yang tak jauh dari tempat itu. Setelah didesak dua petugas pos itu akhirnya GT mengaku mencuri kabel sinyal seismograf di Stasiun Klatakan. "Lalu mereka melaporkan ke polisi, perbaikan lagi di Klatakan masih menunggu proses hukum di polisi," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007