Jakarta (ANTARA) - Bandara Jenderal Besar Soedirman Kabupaten Purbalingga (BJBS), Jawa Tengah, ditargetkan beroperasi pada 2020 sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah tersebut.
“Kami berterima kasih atas kesediaan Bupati menerima kunjungan kami serta mendukung percepatan pengoperasian BJBS. Harapannya tahun 2020 tahap I sudah selesai dibangun sisi udara dan daratnya. Jadi sudah siap operasi,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan tersebut menyusul kunjungan Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) yang dipimpin oleh Presiden Direktur Muhammad Awaluddin di kantor Bupati Purbalingga dan Danlanud Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (23/03).
Awaluddin mengatakan kedatangannya sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi antara pemangku kepentingan Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Dengan demikian diharapkan pengoperasian bandara yang berdiri di atas lahan seluas 115 hektare ini bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga mendukung upaya percepatan pengoperasian Bandara Jenderal Besar Soedirman, Kabupaten Purbalingga.
Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Diah Hayuning Pratiwi menyatakan akan memberikan dukungan kepada pihak Angkasa Pura II demi kelancaran proses pengoperasian Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS).
“Pertemuan seperti ini tentunya sangat positif untuk semua pihak. Kami akan selalu mendukung AP II dalam proses pengoperasian BJBS agar tepat waktu sesuai rencana. Realisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, tidak hanya Purbalingga, tapi kabupaten-kabupaten di sekitar Purbalingga dan akan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, khususnya masyarakat Purbalingga,” ujar Diah.
Rombongan Angkasa Pura II melanjutkan pertemuan dengan Letkol Pnb Putu Sucahyadi selaku Danlanud Jenderal Besar Soedirman.
Putu mengatakan jika pihaknya sangat mendukung dibangunnya Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Selain memberikan keuntungan dalam meningkatkan perekonomian daerah, keberadaan bandara ini diyakini dapat mendukung tugas TNI dalam melaksanakan operasi militer.
“Keberadaan bandara ini juga akan mendukung tugas TNI dalam melaksanakan operasi militer yaitu seperti operasi TNI dalam penanggulangan bencana alam yang membutuhkan fasilitas transportasi udara dalam penanganannya," jelasnya.
Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman tahap I fokus pada percepatan pembangunan sisi udara dengan akan dibangunnya landas pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter.
Kemudian, dilanjutkan dengan perluasan gedung terminal dengan luas 3.600 meter persegi yang dapat menampung hampir 500.000 pergerakan penumpang per tahun.
Potensi pertumbuhan bisnis transportasi udara di Purbalingga cukup menjanjikan.
Diproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 98.000 dan dapat tumbuh tidak kurang dari 500.000 penumpang per tahun dengan pergerakan pesawat mencapai lebih dari 4.500 pergerakan.
Tak hanya itu, pergerakan kargo diprediksi mencapai lebih dari 2.000 ton per tahun.
Kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman ini akan mampu menjangkau sejumlah daerah yang terdapat di Jawa Tengah sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Tengah bagian barat hingga selatan seperti Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Kebumen.
Kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman diharapkan dapat berkontribusi besar dalam konektivitas dan kemaritiman, penguatan infrastruktur daerah untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah serta mengintegrasikan usaha-usaha sinergi BUMN.
Baca juga: AP II lanjutkan pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman
Baca juga: Presiden: Bandara JB Soedirman Purbalingga Rampung 2019
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019