Muntok, Babel (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, agar memerhatikan kemasan produk agar semakin laku di pasaran.

"Ciptakan kemasan yang baik, unik dan menarik yang bisa mencuri perhatian dan mendorong konsumen membeli barang tersebut," kata Plt Bupati Bangka Barat, Markus di Muntok, Sabtu.

Menurut dia, untuk kualitas dan rasa berbagai produk makanan produk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bangka Barat tidak kalah dibandingkan produk sejenis dari kabupaten lain.

Yang menjadi masalah kurang laku berbagai produk di pasaran salah satunya adalah desain dan kualitas kemasan yang masih menggunakan pola tradisional.

Banyak produk yang masih dikemas dengan plastik seadanya, memanfaatkan botol bekas dan tidak dilengkapi label sehingga tampilan kurang menarik.

"Untuk mengatasi hal itu pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kami akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu para pelaku UMKM," katanya.

Ia mengapresiasi kegiatan yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten Bangka Barat bersama PT Timah (Persero) Tbk berupa pelatihan kemasan produk dengan melibatkan puluhan pelaku UMKM di daerah itu.

Markus mengatakan kemasan produk memiliki peran penting sebagai bentuk komunikasi merk, dalam hal itu produsen bisa menanamkan kepribadian serta memposisikan nilai dan manfaat merk.

"Para pelaku diarahkan mampu menggali tentang kemasan yang baik dan tepat untuk produk yang dihasilkan agar produk menjadi lebih laku dan harga jual meningkat," katanya.

Pola kerja sama dengan organisasi dan perusahaan yang ada di daerah akan terus dikembangkan dengan harapan mampu mendorong tumbuh kembang usaha kecil menengah.

Baca juga: Menkominfo: UMKM masa depan ekonomi digital
Baca juga: Menhub dorong UMKM siap bersaing pada era digital

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019