"Kota Tegal harus bangkit, lupakan masa lalu dan tatap masa depan yang lebih baik. Korupsi harus dihapus dari Kota Tegal, caranya dengan mengedepankan pelayanan yang baik, yakni mudah, murah, cepat, akuntabel, dan transparan," katanya di Semarang, Sabtu.
Reformasi birokrasi, lanjut Ganjar, menjadi kewajiban utama pasangan Wali Kota Tegal, termasuk melakukan mitigasi korupsi dengan berbagai hal, salah satunya dengan pelayanan kepada masyarakat yang transparan dan akuntabel.
Hal tersebut disampaikan Ganjar pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2019-2024 di gedung Gradhika Bhakti Praja.
Lebih lanjut Ganjar menyebutkan, Kota Tegal memiliki banyak potensi daerah yang bagus dan bisa dikembangkan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Wali Kota Tegal yang baru dilantik juga diminta terus menekan angka kemiskinan, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian balita dan persoalan-persoalan kesehatan lainnya dengan menggandeng sejumlah pihak termasuk keterlibatan Tim Penggerak PKK.
"PKK bisa dilibatkan dalam setiap program. Instansi lain juga harus digandeng untuk keroyokan membangun Kota Tegal," katanya.
Ganjar mengapresiasi penurunan angka kemiskinan di Kota Tegal saat ini yang sudah turun secara signifikan yakni 7 persen atau melebihi persentase penurunan di kabupaten/kota lainnya.
"Saya juga titip pesan, yang menjadi ciri khas kota itu harus pelayanan prima, kotanya bersih, banyak taman indah dan fasilitas publik juga tersedia. Kalau itu dipenuhi, maka masyarakat akan senang karena sebenarnya itu yang diharapkan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengaku akan bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan Kota Tegal. sesuai instruksi Gubernur Ganjar Pranowo.
"Reformasi birokrasi, pelayanan prima, pencegahan korupsi akan menjadi prioritas kami dalam lima tahun ke depan," katanya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019