Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Bek kanan tim nasional U-23 Indonesia Asnawi Mangkualam Bahar mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh rekannya Ezra Walian yang baru dinyatakan tidak boleh memperkuat timnas Indonesia oleh FIFA.

"Kami berterima kasih kepada Ezra yang selalu mendukung kami di sini meski dia tidak bermain," ujar Asnawi di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (22/3) malam.

Menurut pemain asal Makassar itu, apa yang dilakukan oleh Ezra memberikan semangat untuk skuat asuhan pelatih Indra Sjafri.

Ezra Walian, pemain naturalisasi dari Belanda, tidak diperkenankan tampil untuk tim nasional Indonesia sejak Kamis (21/3) atau sebelum laga perdana kualifikasi Piala Asia U-23 2020 AFC di Vietnam oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

FIFA menganggap Ezra melanggar aturan terkait perpindahan status kewarganegaraan.

Pangkalnya, Ezra yang dinaturalisasi pada tahun 2017 itu pernah bermain di timnas U-17 Belanda di kualifikasi Piala Eropa U-17 pada tahun 2013.

Baca juga: Ezra Walian bela timnas dari bangku penonton

Ezra sendiri memutuskan untuk tetap tinggal di Vietnam demi memberikan dukungan kepada rekan-rekannya sampai kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020 usai pada Selasa (26/3).

Dia tampak bersama sang ayah Glenn Arthur di bangku penonton saat timnas U-23 berlaga kontra Thailand di laga perdana Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020, Jumat (22/3), yang berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan Thailand.

Pemain berusia 21 tahun tersebut sempat mengunggah momen itu di akun media sosial Instagram pribadinya.

Ezra mengaku sedih dengan keputusan FIFA dan menuliskan kalimat, "Saya sebenarnya sangat sedih. Tapi, saya memutuskan untuk tetap setia dan tinggal bersama tim di Vietnam hingga kualifikasi selesai. Saya akan menjadi pemain ke-12 di tribun, dan berteriak menyemangati kalian. Semangat Timnas! Kalahkan mereka semua, Aku yakin kita bisa dan lolos. Garuda di dadaku!".

Baca juga: Pemain timnas U-23 Indonesia targetkan menang atas Vietnam

Baca juga: Indra Sjafri akui timnya sempat terganggu polemik Ezra Walian

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019