"Kuncinya di kuarter keempat, di mana kami bermain sangat cerdas," kata Rowsom dalam komentar purnalaga yang dilansir keterangan resmi CLS yang diterima di Jakarta, Jumat malam.
CLS sebelumnya selalu menutup tiga kuarter pertama dalam keadaan tertinggal dari Eastern. Bahkan mereka memasuki kuarter keempat dengan skor tertinggal 77-81 dari tuan rumah.
Namun pada kuarter keempat, CLS beberapa kali memperoleh momentum untuk berbalik mengungguli Eastern 83-81, 87-83 dan 92-85.
Tuan rumah sempat di ambang kemenangan ketika O'Darrien Bassett membawa timnya unggul 97-96 lewat sebuah layup pada sisa waktu 16 detik pertandingan.
Hal itu direspon Rowsom dengan menggunakan kesempatan time-out terakhir CLS.
Hanya empat detik setelah pertandingan berjalan kembali, Maxie Esho melesakkan sebuah layup yang menjadi poin penentu kemenangan CLS atas Eastern dalam kedudukan akhir 98-97.
Kemenangan itu memastikan CLS bakal menduduki peringkat keempat di klasemen akhir musim reguler yang berarti mereka mendapatkan keuntungan dua kali laga kandang di babak perempat final pada fase playoff.
Rowsom berharap standar permainan sarat kecerdasan dan kepaduan tim akan bisa dipertahankan CLS ketika menghadapi lawannya di babak perempat final yang masih belum ditentukan pada Sabtu (30/3) pekan depan di GOR Kertajaya, Surabaya.
"Itu harus kami lakukan juga di playoff pekan depan di kandang sendiri," pungkasnya.
CLS akan menghadapi tim peringkat kelima klasemen akhir musim reguler, yang masih diperebutkan antara Macau Black Bears dan Saigon Heat.
Di musim keduanya berlaga di ABL, CLS sukses menutup musim reguler dengan catatan 15 kemenangan dan 11 kekalahan (15-11), sebuah peningkatan tajam dibandingkan rekor 5-15 di musim lalu.
Baca juga: CLS tutup musim reguler dengan kemenangan, pastikan peringkat keempat
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019