Mumbai (ANTARA News) - Mahabintang Bollywood, Shah Rukh Khan, mengemukakan film mendatangnya akan menyoroti diskriminasi yang dihadapi umat Islam setelah berlangsungnya serangan 11 September 2001 di AS. Khan, yang seperti kebanyakan bintang terkenal dalam industri film India adalah seorang Muslim, telah mengalami pemeriksaan ketat menyusul serangan tahun 2001 di AS. "Kalau anda bepergian ke luar negeri dengan nama Islam, anda boleh jadi akan disangka sebagai seorang teroris," kata Khan kepada koran DNA terbitan Rabu, seperti dikutip AFP. "Di bandara London, setiap kali saya pergi, orang mengenali saya, namun bila mereka mengamati nama kedua saya dan mereka akan memeriksa saya lebih cermat," kata sang bintang, yang dikenal karena keberhasilannya dalam membintangi film-film komedi romantis. Dikatakannya dirinya telah banyak mengalami diskriminasi keagamaan yang besar di mancanegara, kendatipun India, yang mayoritas penduduknya Hindu dan merupakan tempat kediaman 140 juta Muslim, juga sering dilanda aksi kekerasan sektarian. "Tak ada bedanya antara nama Khan dan Kumar di sini, namun di mancanegara itu lain sekali," katanya, merujuk pada sebuah nama keluarga Hindu. `'My name is Khan' Film mendatangnya akan berjudul "My Name is Khan" dan akan digarap temannya, sutradara terkenal Karan Johar. Karan Johar memulai debutnya sebagai sutradara pada 1998 dengan menggarap "Kuch Kuch Hota Hai", sebuah film laris, termasuk di Indonesia. Semua film yang ditulis Karan Johar selalu dimulai dengan huruf K, antara lain "Kuch Kuch Hota Hai", "Kabhi Khushi Kabhie Gham", "Kal Ho Naa Ho" dan "Kabhi Alvida Naa Kehna", Menurut Karan, ia melakukan hal ini agar filmnya berhasil dan sukses. Pengambilan gambar untuk "My Name is Khan" diperkirakan akan dimulai awal tahun depan, dengan masa tayang pada musim panas. (*)

Copyright © ANTARA 2007