"Situasi keamanan Aceh sudah sangat kondusif menjelang pemilu. Namun, kami juga tetap mewaspadai ancaman yang bisa mengganggu keamanan," kata Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak di Banda Aceh, Jumat.
Kapolda mengatakan, keamanan merupakan hal penting bagi masyarakat dalam mengikuti pesta demokrasi, sehingga bisa memilih pemimpin dan calon anggota legislatif sesuai hati nurani.
Jenderal Polri bintang dua itu menyebutkan, pengamanan pemilu di Provinsi Aceh melibatkan 12 ribu personel gabungan TNI/Polri. Dari pihak TNI juga siap dipanggil jika dibutuhkan.
Sedangkan pola pengamanan, lanjut Kapolda, meningkatkan razia dan patroli dialogis. Tujuannya mencegah terjadinya gangguan keamanan masyarakat menjelang pemungutan suara
"Pada pemilu ini, kami tidak memetakan tempat pemungutan suara atau TPS rawan seperti Pilkada 2017. Namun begitu, kerawanan sudah dibagi, aman, rawan satu, dan rawan dua," sebut Kapolda.
Selain itu, Kapolda menegaskan pihaknya tidak menolerir dan menindak tegas setiap tindakan yang mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi di Provinsi Aceh.
"Keamanan menjadi tugas bersama seluruh elemen masyarakat. TNI/Polri tidak bisa bekerja sendiri. Kami mengajak masyarakat Aceh untuk ikut bersama-sama mewujudkan keamanan jelang pemilu," pungkas Irjen Pol Rio S Djambak.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019