Denpasar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengaku diuyel-uyel oleh warga yang ingin mendekat kepadanya saat masuk ke Pasar Badung, Denpasar, Bali.
“Tadi pagi masih di Jakarta, siang di Lombok, sore sudah sampai di Denpasar diuyel-uyel sampai ke depan sini,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Grand Opening Pasar Badung, Bali, Jumat.
Presiden Jokowi tetap tersenyum meski ia mengaku didesak-desak, dipegang tangan hingga lehernya oleh masyarakat.
“Semuanya pegang, ada yang pegang tangan, leher, jadi kalau saya agak error mohon maaf,” katanya yang kedatangannya disambut 2.000 penari pendet,
Sementara saat kedatangannya, para penari pendet menari di beberapa titik untuk menyambut kedatangannya.
Gamelan khas Bali juga terus menggema di tengah kerumunan massa yang menyemut menyambut Presiden Jokowi.
Para penari itu telah melakukan gladi bersih sebelumnya namun saat pelaksanaan tidak bisa tampil optimal lantaran ribuan warga memenuhi lokasi kedatangan Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Rakyat “cashless” di Badung, Denpasar, Bali, sebagai ikon pengembangan ekonomi kerakyatan di kota itu.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Pasar Badung sekitar pukul 18.30 WITA untuk meresmikan Pasar Badung Bali.
Presiden juga menandatangani prasasti pasar lalu meninjau pasar yang pernah mengalami kebakaran beberapa tahun lalu.
Pasar Badung dilengkapi berbagai fasilitas umum yang ramah disabilitas, ramah anak, dan dilengkapi ruang bermain anak. Pasar itu mempunyai Timbangan Pos Ukur Ulang Reward Kota Denpasar sebagai Kota Tertib Ukur Tahun 2017 yang ditetapkan oleh Ditjen Metrologi Kementerian Perdagangan RI.
Di pasar itu juga disediakan sekolah bagi anak pedagang pasar, serta Taman Kumbasari Tukad Badung sebagai inovasi yang dirangkaikan dengan Smart Heritage Market Denpasar.
Baca juga: Jokowi : Mohon maaf kadang-kadang error soal nama tempat
Baca juga: Presiden tiba di Bali langsung diserbu seribuan warga
Baca juga: Presiden sebutkan tiga pekerjaan persiapkan MotoGP 2021
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019