Kuala Lumpur (ANTARA News)- Para anggota parlemen menyerukan kembali larangan para pekerja imigran karena dikuatirkan para pekerja asing itu akan bersaing bagi pekerjaan dengan buruh lokal, kata laporan suratkabar-suratkabar, Kamis.
Beberapa anggota parlemen dari Koalisi Nasional yang memerintah mengutarakan tentang perlunya satu kajian terbaru mengenai kebutuhan akan buruh asing di negara itu, dan menambahkan banyak majikan kini lebih ingin mengambil para pekerja imigran karena upah mereka lebih murah ketimbang para pekerja lokal.
Anggota parlemen Shaari Hassan mengatakan satu kajian perlu dilakukan untuk melihat apakah pekerjaan tertentu masih dibutuhkan pelayanan para pekerja asing atau dapat dilakukan oleh para pekerja lokal.
"Saya juga mengusulkan agar rekruitmen para pekerja asing untuk sementara dibekukan sambil menunggu selesainya studi itu," katanya yang dikutip kantor berita Bernama.
Seorang anggota parlemen lain, Mohammad Shahrum Osman, mengatakan hukum yang lebih keras harus diberlakukan terhadap para imigran ilegal.
"Kita perlu menerapkan hukuman yang lebih berat terhadap imigran yang masuk secara tidak sah. Barangkali, dengan dua atau tiga cambuk rotan, mereka tidak akan berani masuk kembali ke negara ini secara ilegal.
"Tidak perlu memenjarakan mereka karena kita harus memberi mereka makan dan biaya-biaya lainnya," katanya.
Belum lama ini, pemerintah memberlakukan larangan sementara terhadap para imigran Bangladesh, menyusul serangkaian keluhan oleh para pekerja bahwa mereka dianiaya oleh majikan dan ditipu oleh agen-agen.
Malaysia sangat mengandalkan pada para buruh asing bagi pekerjaan kasar, tetapi secara reguler mendeportasi imigran gelap yang dituduh terlibat tindak kejahatan dan masalah-masalah sosial, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007