Solo (ANTARA) - Ratusan buruh gendong dari pasar-pasar tradisional Kota Surakarta melakukan doa bersama untuk kemenangan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruh Amin dalam Pemilu 2019.
Buruh gendong yang mayoritas ibu-ibu tersebut melakukan doa bersama dengan tema "Sembur Dongo" dari Sedulu Gendong Jokowi supaya beliau yang juga mantan wali kota Surakarta itu, dapat kembali memimpin menjadi nomor satu di Indonesia bersama calon wakilnya KH. Ma'ruf Amin pada pesta demokrasi yang digelar pada 17 April mendatang.
Para buruh gendong Solo berharap kegiatan doa bersama supaya pak Jokowi memenangkan Pemilu 2019 dan memimpin kembali menjadi orang nomor satu.
Menurut Wiharto selaku koordinator Bolo Pasar Tradisional Solo kegiatan doa bersama tersebut mendoakan supaya beliau, Bapak Jokowi dapat lancar dalam Pemilu 2019 ini.
Wiharto mengatakan kegiatan doa bersama diawali dengan tumpeng jajanan pasar yang didoakan untuk kemenangan Jokowi. Setelah itu, tumpeng jajanan pasar dibagikan kepada sejumlah pengunjung dan para buruh gendong yang menamakan diri sebagai Sedulur Gendong Jokowi ini.
Menurut dia, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 600 an orang buruh gendong dari sejumlah pasar tradisional antara lain Pasar Gedhe, Legi, Harjodaksimo, Nusukan, dan pasar lain di Kota Solo.
Bahkan, pada kegiatan doa bersam untuk Jokowi juga diwarnai dengan pembagian kain jarik berlogo pasangan calon (Paslon) 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Winarni (51) salah saorang buruh gendong Pasar Gedhe mengatakan pak Jokowi yang juga mantan Wali Kota Surakarta bukanlah orang asing bagi warga Solo.
Menurut dia, pak Jokowi sejak menjabat sebagai wali kota telah memperhatikan rakyat kecil, dan pasar tradisional di kota ini, banyak yang dibangun yang dapat bersaing dengan pasar modern. Beliau membuat pasar-pasar tradisional menjadi bersih dan berkualitas sehingga tidak kalah dengan pasar modern.
"Saya yakin beliau kembali memimpin bangsa ini, pembangunan infrastruktur luar biasa bisa dilanjutkan, dan tetap memperhatikan masyarakat kecil," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019