Kemitraan ASEAN dan Jepang dalam kerangka AJC memiliki peran penting bagi peningkatan perekonomian Jepang dan negara-negara di kawasan ASEA

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda, selaku Council Director of Indonesia for ASEAN–Japan Centre (AJC) menyampaikan, Pemerintah Indonesia terus memperkuat kemitraan ekonomi dengan ASEAN dan Jepang melalui kerangka kerja sama AJC.

“Kemitraan ASEAN dan Jepang dalam kerangka AJC memiliki peran penting bagi peningkatan perekonomian Jepang dan negara-negara di kawasan ASEAN," kata Arlinda lewat keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Pernyataan ini disampaikan Arlinda saat menghadiri The 38th Annual Meeting of The Council of the ASEAN–Japan Centre yang diselenggarakan pada 14-15 Maret 2018, di ASEAN Japan Hall, Tokyo.

Menurut Arlinda, AJC mendukung promosi komprehensif di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, serta pertukaran budaya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, optimalisasi peran Indonesia pada keanggotaan AJC menjadi sangat penting dalam menggenjot nilai ekspor dan arus investasi dari Jepang.

Hal ini untuk memperluas pasar ekspor serta meningkatkan peran aktif usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia untuk menggarap potensi pasar ke Negeri Matahari.

Arlinda menyampaikan, Indonesia telah memanfaatkan kerangka kerja sama AJC ini untuk mempromosikan bidang investasi Indonesia.

“Sebagai contoh, pada tahun lalu kami menerbitkan buku ‘Panduan Investasi Indonesia 2018’ dan ‘Misi Promosi Investasi’ untuk memberikan informasi terbaru tentang peraturan investasi Indonesia untuk investor Jepang,” ungkap Arlinda.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada AJC atas dukungannya kepada UKM Indonesia dengan menyelenggarakan kompetisi desain The Good Design Award 2018. Melalui kegiatan tersebut,

Sepeda Bambu produk Indonesia dari Pirani Works memenangkan Gold Award.

Ke depannya, AJC diharapkan terus mendukung perusahaan pemenang kompetisi dengan menyediakan akses pasar yang lebih luas lagi.

Di sektor pariwisata, atas dukungan AJC, pada tahun 2018 Kementerian Pariwisata mempromosikan proyek pariwisata baru Indonesia yang disebut 10 New Bali.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah Indonesia menyelenggarakan The ASEAN-Japan Workshop on Accessible Tourism: Driving Awareness Towards Accessible Destination for 10 New Bali di Bangka Belitung yang dihadiri peserta dari seluruh negara anggota ASEAN.

AJC berdiri pada 25 Mei 1981 berdasarkan Agreement Establish The ASEAN Promotion Centre on Trade, Investment and Tourism, yang selanjutnya dikenal sebagai The Agreement, dan ditandatangani oleh pemerintah negara-negara anggota ASEAN dan Jepang.

Baca juga: Pandangan bersama ASEAN tentang Indo-Pasifik diapresiasi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019