Perlu stardar keamanan yang ketat dalam mengelola atraksi wisata sungai misalkan arung jeram,

Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Chusmeru mengatakan pengelola objek wisata perlu memiliki standar keamanan dan keselamatan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

"Perlu standar keamanan yang baik dalam mengelola objek wisata," katanya di Purwokerto, Jumat.

Terlebih lagi, tambahnya apabila yang dikelola merupakan atraksi wisata air yang berisiko, contohnya adalah wisata sungai.

"Perlu stardar keamanan yang ketat dalam mengelola atraksi wisata sungai misalkan arung jeram," ujarnya.

Chusmeru mengemukakan jika memang cuaca tidak mendukung maka sebaiknya pengelola menutup atau menghentikan sementara kegiatan wisata sungai tersebut.

Dia juga menambahkan wisata sungai memerlukan pemandu wisata yang memiliki kualifikasi keahlian khusus dan SOP yang jelas terkait atraksi wisata tersebut.

"Utamanya pada saat dalam keadaan gawat karena faktor cuaca," katanya.

Selain itu, lanjutnya perlu sistem komunikasi dan informasi yang baik antara pengelola dan pemandu.

"Artinya, harus ada pengelola atau pemandu yang selalu siaga berkomunikasi, mulai dari hulu sungai, di titik-titik henti, sampai ke hilir sungai. Sebab, arus deras sungai kadang sulit diprediksi datangnya dari hulu sungai. Bisa jadi pada saat mulai, arus sungai biasa saja, namun di tengah perjalanan tiba-tiba terjadi hujan deras di atas atau di hulu sungai," jelasnya.

Selain itu, sebutnya wisatawan perlu dibekali informasi tentang upaya yang harus dilakukan apabila terjadi perubahan arus air.

"Catatan penting bagi pengelola usaha wisata sungai adalah, bahwa keamanan dan keselamatan wisatawan merupakan hal yang paling utama," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019