Kupang (ANTARA) - Warga masyarakat Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur semakin resah menyusul bertambahnya jumlah warga Timor Leste yang menempati lahan di Naktuka yang merupakan kawasan milik Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Jumlah warga Timor Leste yang menempati kawasan Naktuka terus bertambah padahal kawasan Naktuka merupakan milik Indonesia," kata tokoh masyarakat Amfoang Timur, Kain Maus kepada Antara di Oelamasi, Jumat.

Dia mengatakan, wilayah Naktuka merupakan milik wilayah Indonesia yang telah diakui secara resmi oleh para tokoh adat dari Oecusse, Timor Leste.

"Ada pernyataan dari tokoh adat masyarakat Oecusse yang mengakui Naktuka merupakan milik Indonesia. Pernyataan pengakuan itu sudah diserahkan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia yang ikut hadir dalam pertemuan penyelesaian sengketa perbatasan Timor Leste-Indonesia beberapa tahun lalu," kata Kain Maus.

Namun menurut dia, selama tiga tahun terakhir jumlah warga Oecusse, Timor Leste yang menempati kawasan Naktuka terus meningkat sehingga meresahkan warga di Amfoang Timur yang berbatasan langsung dengan Oecusse, Timor Leste.

Ia mengatakan, warga Oecusse Timor Leste yang sebelumnya menempati Naktuka hanya 40 kepala keluarga namun saat ini bertambah menjadi 60 kepala keluarga.

"Warga Timor Leste yang menempati Naktuka saat ini jumlahnya sekitar 200 jiwa lebih," tegas Kain Maus.

Ia berharap warga Timor Leste di wilayah itu perlu memahami bahwa Naktuka merupakan milik Indonesia sehingga tidak menjadikan kawasan itu sebagai tempat domisili.

"Mereka yang tinggal di Naktuka semuanya memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Timor Leste," ujar Kain Maus.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019