New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena saham-saham teknologi utama, khususnya Apple Inc, melonjak memberikan berkontribusi terhadap pasar secara keseluruhan.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 216,84 poin atau 0,84 persen, menjadi berakhir di 25.962,51 poin. Indeks S&P 500 meningkat 30,65 poin atau 1,09 persen, menjadi ditutup di 2.854,88 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 109,99 poin atau 1,42 persen, menjadi 7.838,96.
Saham-saham raksasa teknologi Amerika Serikat, atau yang disebut "FAANG" grup, Facebook, Apple Inc, Amazon, Netflix, dan induk perusahaan Google, Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi.
Saham Apple Inc melonjak 3,68 persen menjadi 195,09 dolar AS per saham pada penutupan setelah seorang analis di Needham meningkatkan perikat sahamnya menjadi strong buy (beli kuat) dari sebelumnya buy (beli) menjelang "Acara Spesial Apple" minggu depan.
Kedua saham Western Digital dan Micron Technology melonjak lebih dari 9,00 persen, berada di antara saham-saham yang berkinerja terbaik di Nasdaq.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan sektor teknologi naik 2,47 persen, mengungguli yang lain. Sementara sektor keuangan merosot 0,3 persen, satu-satunya sektor utama yang mengalami penurunan.
Saham Biogen anjlok lebih dari 29 persen pada penutupan, setelah raksasa farmasi itu mengatakan akan mengakhiri uji coba untuk obat Alzheimer yang sedang dikembangkannya.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 16 Maret, jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran AS turun 9.000 menjadi 221.000 dari angka direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (21/3).
Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim pengangguran mencapai total 225.000. Angka klaim pengangguran tetap di bawah ambang batas 300.000, menandakan pasar tenaga kerja yang ketat di Amerika Serikat. Demikian laporan yang dikutip Xinhua.
Baca juga: Harga emas naik didukung pendekatan sabar Bank Sentral AS
Baca juga: Dolar menguat setelah pound Inggris jatuh akibat Brexit
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019