Bandung (ANTARA News) - Lonjakan pasar laptop di Indonesia tidak menggoyahkan pasar monitor yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. "Tren dan pasar laptop meningkat tajam, namun pertumbuhan pasar monitor masih cukup tinggi diatas 25 persen. Karena berbagai faktor, penggunaan monitor tidak mungkin ditinggalkan," kata Kepala Departemen Bisnis IT PT Samsung Indonesia (SEIN), Rudi Sumadi di Bandung, Rabu. Pangsa pasar monitor terbesar saat ini, kata Rudi, berasal dari konsumen korporat yang jumlahnya cukup besar untuk ukuran pasar. Kebutuhan monitor bagi konsumen korporat belum bisa tergantikan oleh laptop. Menurut Rudi, banyak faktor yang memungkinkan pasar monitor tetap tumbuh di Indonesia, termasuk salah satunya fungsi monitor yang belum bisa digantikan oleh kehadiran laptop. "Dibanding pasar laptop, pasar monitor saat ini cenderung lebih lambat. Sedangkan Laptop melejit bahkan sudah mencapai `double digit`," kata Rudi. Lebih lanjut Rudi Sumadi mengatakan, pada 2007 pasar monitor di Indonesia masih mencapai angka 1,7 juta unit. Sedangkan PT Samsung Indonesia (SEIN) yang menjadi salah satu market leadernya menguasai sekitar 38 persen. Pasar terbesar monitor yang dikuasai pabrikan asal Korea itu antara lain di Jakarta, Surabaya, Indonesia timur, Medan dan Bandung. "Permintaan monitor berkonsep USB-enable cukup besar dari kalangan korporat karena bisa mengerjakan pekerjaan multitasking menjadi lebih mudah dan memungkinkan para pengguna monitor itu bekerja lebih cepat dan effesien," kata Rudi. Ia mencontohkan salah satu produknya, Samsung SyncMaster 940UX UBSYNC yang dapat diperluas penggunaanya hingga enam monitor hanya dengan menggunakan USD tanpa harus menambah kartu grafis. "Fasilitas itu mempermudah dan mengurangi biaya serta memiliki display berlayar banyak," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007