Brisbane (ANTARA News) - Posisi kubu Perdana Menteri John Howard dalam pekan kedua kampanye Pemilu Federal 24 November 2007 semakin terdesak setelah naiknya tingkat inflasi. Kubu Partai Buruh Australia (ALP) menjadikan kondisi itu sebagai amunisi untuk menyerang kubu Howard dengan menuding Bendahara Persemakmuran Peter Costello yang juga Wakil Ketua Partai Liberal tidak becus mengurus ekonomi negara. Sebagaimana dilaporkan ABC dan berbagai stasiun televisi Australia, Rabu, Indeks Harga Konsumen (CPI) terakhir menunjukkan kenaikan tahunan biaya hidup sebesar 1,9 persen. Diperkirakan kenaikan kembali terjadi hingga akhir tahun ini sehingga banyak analis memperkirakan kenaikan suku bunga tidak akan terhindarkan. Akibatnya, banyak keluarga di Australia yang kini berjuang untuk menutupi kenaikan harga rumah, pendidikan, dan makanan. Sementara itu, indeks Bursa saham Australia juga jatuh pada sesi penutupan Rabu di tengah meningkatnya kekhawatiran akan naiknya suku bunga dan kredit macet hipotek perumahan (subprime mortgage) Amerika Serikat (AS). Pada 18 Oktober lalu, di tengah semakin memanasnya persaingan kubu Howard dan Kevin Rudd dalam kampanye, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengingatkan Pemerintah Australia tentang ancaman inflasi itu dengan meminta Canberra membatasi pengeluaran negara guna manjaga tingkat inflasi. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 4,4 persen tahun ini dan 3,8 persen pada 2008. Ekonomi Australia, menurut IMF, sempat terpengaruh goncangan pasar keuangan dunia yang dipicu oleh kredit macet hipotek perumahan AS sehingga tetap menjaga tingkat inflasi yang aman merupakan tantangan utama kebijakan bagi Australia. Di tengah permintaan domestik yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat, IMF menganggap penting bagi Pemerintah Australia melakukan pengendalian fiskal ke depan. Sebelumnya, Howard dan Costello telah mengumumkan janji mereka untuk memangkas pajak pendapatan senilai 34 miliar dolar Australia selama lebih dari tiga tahun. Pemangkasan pajak pendapatan yang diyakini Costello tetap membuat anggaran negara surplus sebesar satu persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) itu diperuntukkan bagi 98 persen pembayar pajak dan diyakini sangat berpengaruh positif bagi penambahan pendapatan keluarga-keluarga Australia. Kubu Rudd dan ALP pun telah mengumumkan kebijakan pengurangan pajak senilai 31 miliar dolar Australia serta potongan biaya pendidikan. Pemilu Federal 2007 yang berlangsung 24 November itu diikuti lebih dari 13,5 juta pemilih dan akan menentukan nasib karir politik Howard ke depan. Jika Howard berambisi mengukir sejarah perpolitikan di negaranya sebagai orang yang lima kali berturut-turut menjadi perdana menteri maka Kevin Rudd justru ingin menjegal ambisi Howard itu sekaligus membalas kekalahan bertubi-tubi ALP dalam beberapa kali Pemilu selama 11 setengah tahun terakhir.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007