Jakarta (ANTARA) - Korban kebakaran di RW5, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, kekurangan bantuan terpal dan karpet untuk mendirikan tempat peristirahatan sementara.

"Ya tenda pengungsian kan katanya hanya sampai besok atau Sabtu, setelah itu warga sudah disuruh kembali ke rumah masing-masing, tapi kalau tidak ada terpal dan karpet bagaimana kami menempati puing ini," kata salah seorang warga RW 05, Via, di Jakarta Barat, Kamis.

Menurut Via, hampir seluruh rumah korban kebakaran hanya tersisa puing, jika tidak ada terpal dan karpet, warga tidak dapat menempatinya sebagai tempat istirahat.

Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Rusdi mengatakan, karpet dan terpal menjadi kebutuhan mendesak warga.

"Kabarnya sudah ada di RW, tapi jumlahnya belum cukup per rumah warga, jadi belum dibagikan. Kami berharap terpal segera tercukupi sebelum posko pengungsian dibongkar," ujar Rusdi.

Baca juga: Anies serahkan bantuan untuk korban kebakaran di Krukut

Begitu juga menurut Rosidi, warga khawatir tidak bisa beristirahat kalau dikembalikan ke rumah masing-masing sebelum terpal dan karpet dibagikan.

"Kita kan tidak tahu, mungkin tiba-tiba hujan atau anginnya akan sangat dingin malam hari kalau tidak tertutupi terpal," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Rukun Warga (RW) 05 Kelurahan Krukut, Khairul Anwar menyatakan, terpal dan karpet yang akan dibagikan ke warga terdampak kebakaran hanya tersedia sekitar 30 persen.

"Jadi belum bisa kita bagikan, takut nanti warga berebut, kita berharap pada Sabtu nanti sudah cukup jadi warga bisa menempati rumah masing-masing," tutur Anwar.

Saat ini baru tersedia 70 karpet dan 80 terpal, sementara jumlah rumah warga yang ludes terbakar mencapai 210 bangunan.

"Setidaknya kita butuh masing-masing 210 terpal dan karpet, untuk 469 keluarga yang terdampak kebakaran," ujarnya.

Baca juga: Pengungsi korban kebakaran Krukut berharap bisa beraktivitas kembali
Baca juga: Polisi periksa empat saksi dalam kebakaran di Krukut, Jakarta Barat

Pewarta: Taufik Ridwan dan Boyke Ledy Watra
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019