"Belum kami hitung kapasitas total KA tambahan ini, yang jelas lebih banyak dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Humas PT KAI Daop VI Eko Budiyanto di Solo, Kamis.
Ia mengatakan untuk tahun lalu jumlah KA tambahan yang dioperasikan pada momentum mudik Lebaran sebanyak lima KA dengan 9.400 kursi. Sedangkan untuk tahun ini diperkirakan jumlah kursi KA tambahan sekitar 10.000 kursi.
"Mungkin tidak lebih dari itu, saat ini masih kami hitung. Untuk penjualan tiket juga belum kami lakukan," katanya.
Menurut dia, untuk KA tambahan ini kapasitasnya bervariasi, yaitu di kisaran 500 penumpang tergantung dari jumlah rangkaian yang digunakan.
Menurut dia, penjualan tiket akan dilakukan pada H-60 pemberangkatan sehingga kemungkinan penjualannya baru akan dilakukan sekitar bulan April.
Sementara itu, untuk penjualan tiket KA reguler, dikatakannya, saat ini tinggal tersisa beberapa, terutama untuk pemberangkatan hari H dan H+1 Lebaran.
"Untuk KA reguler ini jumlahnya ada 19 KA. Ada pula beberapa KA lain yang sifatnya melintasi Daop VI di antaranya KA Bima relasi Jakarta-Malang, KA Turangga relasi Surabaya-Bandung, dan KA Gajayana relasi Malang-Gambir. Tiketnya juga dijual melalui Daop VI," katanya.
Melihat tahun lalu, dikatakannya, beberapa KA tambahan yang diberangkatkan melalui Solo Balapan di antaranya ada KA Argo Lawu tambahan, Argo Dwipangga tambahan, dan Lodaya pagi dan malam tambahan.
"Untuk tahun lalu KA tambahan ini mulai dioperasikan pada H-7 Lebaran," katanya.
Baca juga: Ini tiga lintas angkutan motor gratis Lebaran 2019 dengan KA
Baca juga: Pengamat ingatkan pentingnya "rest area" pada mudik Lebaran 2019
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019