Kami perkirakan BI akan cenderung menahan suku bunga acuan ini tetap di tahun 2019 ini

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Kamis, dibuka menguat jelang pengumuman kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

IHSG dibuka menguat 16,56 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.499,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 4,04 poin atau 0,4 persen menjadi 1.024,43

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis, mengatakan, Bank Indonesia (BI) pada sore ini kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan seiring dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) yang menahan suku bunganya.

"Hari ini BI akan putuskan kebijakan suku bunga acuan 7Day Reverse Repo Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis ini dengan kemungkinan mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya 7DRR tetap di enam persen," ujar Lana.

Kemungkinan tersebut, lanjut dia, dengan pertimbangan kondisi makro yang relatif masih terjaga, seperti tingkat inflasi yang masih rendah bahkan tercatat deflasi pada Februari 2019, rupiah yang bergerak relatif stabil dengan volatilitas yang rendah, dan data-data lain yang cenderung masih stabil, walaupun transaksi berjalan masih melebar.

Menurut Lana, dengan kebijakan suku bunga tetap, BI juga menjaga spread suku bunga Indonesia dan AS khususnya untuk pasar obligasi tetap menarik sebagai upaya memikat dana asing masuk ke Indonesia.

"Kami perkirakan BI akan cenderung menahan suku bunga acuan ini tetap di tahun 2019 ini," ujar Lana

Bursa regional Asia antara lain Indeks Hang Seng menguat 66,96 poin (0,23 persen) ke 29.387,93 dan Straits Times melemah 0,19 poin (0,01 persen) ke posisi 3.207,47.

Baca juga: Meski menguat seiring kebijakan Bank Sentral AS, namun rupiah diprediksi turun

Baca juga: Dolar jatuh setelah Bank Sentral AS pertahankan tahan suku bunga

Baca juga: Harga emas "rebound" setelah Bank Sentral AS pertahankan suku bunga

Baca juga: Harga minyak AS naik di atas 60 dolar akibat pengetatan pasokan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019