Seoul (ANTARA News) - Pemerintah Korea Selatan (Korsel), Rabu, mengeluarkan suatu laporan yang mengakui keterlibatannya dalam penculikan Kim Dae Jung, seorang politisi terkemuka yang kemudian menjadi presiden negara itu, dari sebuah hotel di Tokyo pada 1973. Laporan itu, yang dikeluarkan oleh suatu panel pemerintah yang berada di bawah dinas intelijen Korsel, mengatakan Presiden Korsel ketika itu, Park Chung Hee, memberikan sedikitnya "restu secara diam-diam" untuk penculikan Kim, yang dilaporkan dilakukan oleh Badan Intelijen Pusat Korsel, kantor berita Yonhap melaporkan. Kim diculik dari Hotel Grand Palace pada 8 Agustus 1973 dan dibawa dengan sebuah perahu, tapi kemudian dilepaskan di ibukota Korsel lima hari kemudian. Pada saat itu, Kim telah mengucilkan diri ke luar negeri menyusul pemilihan presiden pada 1971 ketika Park mengalahkan dia dengan kemenangan tipis. Di kamar hotel Kim, terdapat sidik jari Kim Dong Woon, sekretaris pertama Kedutaan Korsel di Jepang, ditemukan oleh polisi Jepang, yang meningkatkan kecurigaan keterlibatan dinas intelijen tersebut. Kim kemudian menjadi presiden Korsel dari 1998 hingga 2003. Komite pemerintah itu dibentuk "untuk memeriksa kasus lama tersebut."(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007