"Kita berencana ke Serbia pada bulan Mei nanti dan ke Jepang pada Agustus," kata Komisi Teknik Polo Air PRSI, Dean Baldwin di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Dean mengatakan pengiriman timnas polo air putra ke luar negeri tak hanya bertujuan menambah jam terbang, namun juga karena sulitnya mencari lawan tanding di dalam negeri.
Bahkan PRSI harus mendatangkan tim polo air putra Universitas Tsukuba, Jepang, sebagai upaya memberikan kesempatan lebih banyak bagi timnas polo air putra melakukan latih tanding dengan tim lain.
"Kita beruntung karena Jepang punya standar mulai dari tim sekolah, kampus dan nasional yang punya gaya main sama," ujarnya.
Namun, PRSI masih menunggu kepastian pencairan anggaran dari Kemenpora untuk melakukan program try out ke luar negeri dalam rangka persiapan timnas polo air putra pada ajang SEA Games 2019.
Timnas polo air putra Indonesia menargetkan meraih medali emas dalam ajang SEA Games 2019. Pada SEA Games sebelumnya (2017), timnas polo air putra gagal meraih medali emas dan harus puas dengan perak usai bermain imbang, namun kalah selisih gol klasemen, dengan timnas Singapura.
Tidak ada liga
Menurut Dean Baldwin tidak adanya liga polo air di Indonesia menjadi salah satu penyebab kurangnya tim yang bisa dijadikan lawan tanding di dalam negeri.
"Mungkin kalau ada liga, anak-anak bisa main di kompetisi. Makanya kita harus cari lawan ke luar karena tidak ada lawan di sini," tuturnya.
Padahal menurutnya, kehadiran liga sangat penting bagi kemajuan olahraga polo air di Indonesia. Selain itu, liga polo air juga dapat menjadi ajang bagi para talenta atlet polo air di daerah sekaligus menjadi sarana pembinaan klub.
"Kita dulu pernah ada liga kalau nggak salah empat tahun. Menganut sistem proliga. Bikin satu putaran di satu kota," ujar Dean Baldwin.
Dia menambahkan di kawasan Asia Tenggara, beberapa negara sudah memiliki liga polo air profesional, seperti yang dijalankan oleh Singapura dan Thailand.
"Singapura punya liga, Thailand juga sudah start liganya. Kita memang bicara geografi juga ya, karena luas sekali. Itu juga jadi biaya yang besar," ujarnya.
Singapura yang saat ini masih menjadi tim polo air putra nomor satu di tingkat Asia Tenggara memiliki kesempatan lebih banyak untuk melakukan latih tanding dengan tim lain karena liga rutin berjalan, selain banyak negara juga yang ingin datang ke Singapura untuk berlatih bersama.
PRSI sudah merencanakan membangkitkan kembali liga polo air di Indonesia pada tahun 2019.
"Memang lagi dirumuskan dan juga ada di kalender PB PRSI. Cuma kita juga minta bantuan dari teman-teman Pengprov untuk saling dukung karena kalau hanya berharap satu saja susah," tutup Dean Baldwin.
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019