Semua investor boleh, karena undang-undang kita memperbolehkan untuk itu, dengan skema konsesi, termasuk asing
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menawarkan investasi sebanyak delapan proyek kereta api kepada BUMN atau swasta dalam dan luar negeri.
Kepala Subdirektorat Lalu Lintas Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Yudi Karyanto dalam Indonesia Railway Conference di Jakarta, Rabu, mengatakan investasi itu dibutuhkan untuk mengurangi beban APBN mengingat porsinya kini hanya 36 persen dibandingkan swasta 64 persen.
"Semua investor boleh, karena undang-undang kita memperbolehkan untuk itu, dengan skema konsesi, termasuk asing. Rute Makassar-Parepare itu kan asing, tapi harus punya kerja sama dengan lokal," katanya.
Delapan proyek tersebut adalah peningkatan kapasitas KA untuk batubara lintas Lahat-Tarahan, KA perkotaan Makassar-Marros-Sungguminasa-Takalar (Maminasata), KA perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang), dan pengembangan jaringan KA Tanjung-Banjarmasin.
Lalu, pengembangan KA Bandara Kertajati, KA perkotaan Bandung City Tailroad, LRT Cibubur-Bogor, dan peningkatan kapasitas Cibungur-Tanjungrasa Line Shortcut.
Yudi mencontohkan kebutuhan pembiayaan LRT Cibubur-Bogor mencapai Rp5,17 triliun, Lahat-Tarahan Rp107 triliun, Tanjung-Banjarmasin Rp16 triliun, Maminasata Rp12 triliun, dan LRT Mebidang 1,5 miliar dolar AS.
"Untuk itu, kami mengundang investor yang mempunyai big money untuk investasi skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau kerja sama pemerintah dan swasta (KPS)," katanya.
Dia berharap proyek-proyek KA itu akan meningkatkan kapasitas sekaligus perpindahan pengangkutan baik penumpang maupun barang ke moda kereta api mengingat saat ini porsi pengangkutan penumpang dengan KA baru tujuh persen dan barang hanya 0,63 persen.
Baca juga: Pemerintah targetkan jalur KA 13.000 kilometer 2030
Baca juga: Pemerintah siapkan sumber daya manusia bidang perkeretaapian
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019