Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza optimistis kekuatan riset dan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga dapat membawa Indonesia keluar dari negara ekonomi menengah.
"Insya Allah dengan kita memanfaatkan bonus demografi kemudian memasukkan komponen inovasi di dalam 'total factor productivity' (produktivitas faktor total) bukan hanya mengolah sumber daya alam saja atau karena tenaga kerja yang murah saja, tapi inovasi ada di situ, itulah yang kita harapkan nanti bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi," kata Hammam dalam konferensi pers yang merupakan rangkaian acara Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2019 di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu.
Hammam menuturkan bonus demografi di mana jumlah penduduk produktif lebih banyak dibanding jumlah penduduk belum dan tidak lagi produktif harus dimanfaatkan dengan menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi sehingga berkontribusi pada percepatan pembangunan bangsa dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu, investasi pada sumber daya manusia harus dioptimalkan.
Indonesia harus memperkuat riset dan inovasi untuk bisa berdaya saing tinggi karena pada kenyataannya negara bisa maju dengan cepat karena ekonominya digerakkan oleh inovasi (innovation-driven economy), seperti Korea Selatan. Pada, innovation-driven economy, roda ekonomi suatu negara tidak lagi bergantung pada pada sumber daya alam, melainkan didukung oleh sektor jasa, dan inovasi tumbuh dengan baik.
Sementara, saat ini Indonesia masih berada di level efficiency driven economy, yang mana masih bergantung pada pemanfaatan kekayaan sumber daya alam, tenaga kerja murah dan pasar domestik yang besar.
Berdasarkan Global Competitiveness Index 2018-2019 yang diluncurkan World Economic Forum, Indonesia dengan besaran Produk Domestik Bruto per kapita 3.876 dolar AS berada di level efficiency- driven economy.
Sayangnya, jika terus mengandalkan kekayaan sumber daya alam maka lambat laun akan kehabisan sumber daya alam sehingga dapat kehilangan kekuatan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, negara Indonesia harus terus berfokus pada penguatan riset dan inovasi untuk beralih kepada pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi sehingga bisa membuat kemajuan yang lebih besar.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019