sebagian besar analis memperkirakan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan tengah pekan ini

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank, di Jakarta, pada Rabu sore menguat seiring ekspektasi para pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan bersikap hati-hati atau "dovish" dalam kebijakan suku bunganya.

Kurs rupiah Selasa sore menguat 45 poin menjadi Rp14.188 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.233 per dolar AS.

"Sentimen penguatan rupiah masih karena ekspektasi "dovish" The Fed dan juga menunggu proyeksi ekonomi Amerika," kata analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, Rabu.

Sebagian besar analis memperkirakan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan tengah pekan ini.

Gubernur The Fed Jerome Powell menilai suku bunga Fed Fund Rate (FFR) saat ini sudah mendekati normal, ditambah lagi data-data ekonomi AS yang relatif belum menunjukkan perubahan yang signifikan.

Pada pagi hari rupiah dibuka menguat pada level Rp14.227 dolar AS, dan sepanjang perdagangan sempat bergerak di kisaran Rp14.178 per dolar AS hingga Rp14.235 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.231 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.228 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Selasa sore menguat ke Rp14.235 seiring sikap "dovish" The Fed
Baca juga: Rupiah menguat seiring tenangnya kondisi pasar

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019