Banyak sekali sekarang hoaks yang bertebaran atau berita-berita tidak benar yang sekarang ini berseliweran. Karena memang generasinya generasi gadget
Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap Jambore Pandu Sekolah Model 2019 yang diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan di tengah ancaman sebaran paham intoleransi dan berita bohong sekarang ini.
“Jangan pernah membeda-bedakan kita dari mana asal, kita siapa, suku kita dari mana, atau agama kita itu apa. Karena kita ini adalah bangsa Indonesia, kita rakyat Indonesia dan akar kita itu nggak boleh hilang seumur hidup dari diri kita, karena kita adalah orang Indonesia,” kata Puan kepada para pramuka peserta jambore di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Ketintang Surabaya, Rabu.
Puan menerangkan saat ini banyak sekali terjadi penyebaran berita bohong atau hoaks, terlebih penyebaran melalui di media sosial di era perkembangan teknologi.
“Banyak sekali sekarang hoaks yang bertebaran atau berita-berita tidak benar yang sekarang ini berseliweran. Karena memang generasinya generasi gadget,” kata dia.
Puan mengajak masyarakat Indonesia harus bisa berkompetisi di era globalisasi, namun jangan sampai melupakan akarnya sebagai bangs Indonesia.
“Kia harus ikut era globalisasi kita nggak boleh ketinggalan zaman, api ingat lagi darimana kita berasal. Indonesia itu sekarang ini sudah diikat oleh Pancasila yang sudah disepakati bersama oleh para pahlawan dan pejuang bangsa dengan semua argumentasi dari diskusi yang sangat dalam,” kata dia.
Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019 merupakan rangkaian pelaksanaan penguatan pendidikan karakter guna terciptanya mutu pendidikan yang lebih baik untuk menyongsong generasi Indonesia emas tahun 2045. Kegiatan ini terinisiasi oleh Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Jambore ini digagas oleh LPMP Jawa Timur dan didukung oleh Direktorat Sejarah Ditjen kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peserta kegiatan jambore tahun ini diikuti oleh 38 sekolah model binaan LPMP Jawa Timur yang berasal dari seluruh kabupaten kota di Jawa Timur. Sekolah tersebut meliputi jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang terdiri dari 190 siswa, 38 pengawas sekolah, 38 kepala sekolah, dan 1500 guru peserta jambore dan seminar.
Pendidikan jambore meliputi tampilan stan para peserta, pendirian tenda kepramukaan, lomba poster bagi siswa, kegiatan kepramukaan, tampilan seni dan kebudayaan dari masing-masing kabupaten-kota di Jawa Timur yang merupakan bagian dari kearifan lokal.
Baca juga: Menko PMK dukung busana sarung sebagai pakaian resmi Indonesia
Baca juga: Menko PMK Ajak Kaum Milenial Berani Tampil Membangun Negeri
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019