Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 800 meter ke arah hulu Kali Gendol menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG menjelaskan guguran lava itu dalam pengamatan sejak Selasa pukul 18.00 WIB hingga Rabu pagi pukul 06.00 WIB.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan pada Rabu pukul 06.00-12.00 WIB, cuaca di gunung api teraktif di Indonesia itu cerah dan berawan. Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara dengan suhu udara 19-29.7 derajat Celsius, kelembaban udara 60-85 persen, dan tekanan udara 836-916 mmHg.

Selain itu, juga terekam enam kali gempa guguran dengan amplitudo 5-60 mm, satu kali gempa hybrid dengan amplitudo 4 mm, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 52 mm.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.

Baca juga: Gunung Merapi tiga kali luncurkan guguran lava

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019