Medan (ANTARA) - Tim Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) sudah selesai mengoperasi bahu Hope, namun belum mengeluarkan puluhan peluru yang bersarang pada tubuh orangutan tersebut.
Dokter hewan senior YEL-SOCP Yenny Saraswati di Medan, Rabu, mengemukakan tim dokter memprioritaskan penanganan cedera tulang bahu Hope mengingat risiko infeksi pada bagian tersebut.
"Sepanjang proses operasi kondisi Hope cukup stabil. Saat ini dia masih dalam perawatan pasca-operasi dan kita semua berharap semoga proses penyembuhan pasca operasi ini juga bisa berjalan baik," katanya.
Kalaupun nantinya Hope berhasil diselamatkan, orangutan itu tidak akan dapat dilepasliarkan ke alam mengingat satwa itu buta total karena kedua matanya juga kena peluru. Hope kemungkinan akan dipindahkan ke fasilitas Orangutan Haven yang sedang dalam pembangunan.
Supervisor Rehabilitasi dan Reintroduksi untuk YEL-SOCP drh. Citrakasih Nente mengatakan karantina dan rehabilitasi orangutan dimaksudkan untuk memeriksa secara intens kondisi kesehatan orangutan dan merehabilitasi mereka baik secara fisik maupun psikologis.
Selain mengoperasi Hope, Tim SOCP juga melakukan operasi pada bayi orangutan berumur sekitar tiga hingga empat bulan yang diberi nama Brenda.
Brenda lengan atas bagian kirinya patah dan dievakuasi minggu lalu oleh seorang anggota TNI dari area pembukaan lahan di daerah Aceh Barat Daya.
Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh dan SOCP pada Senin (11/3) bergerak ke Aceh Barat Daya lalu membawa Brenda ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Sibolangit agar bisa mendapat perawatan intensif.
Pewarta: Juraidi dan Irsan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019