Surabaya (ANTARA News) - Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso mengemukakan untuk melengkapi peralatan yang digunakan prajuritnya, TNI AD membeli 13 helikopter dari Rusia, masing-masing jenis MI-17 sebanyak 10 unit dan MI-35 tiga unit. "Selain itu, kami juga membeli rudal untuk batalyon baterei (artileri) dari China dan Polandia," katanya, seusai memimpin acara serah terima jabatan (sertijab) Pangdam V/Brawijaya dari Mayjen TNI Syamsul Mappareppa kepada Mayjen TNI Bambang Suranto di Surabaya, Rabu. Untuk kebutuhan persenjataan dan peralatan lainnya, TNI AD memilih pengadaan dari industri dalam negeri, yakni PT Pindad. Alat-alat itu adalah senjata laras panjang hingga mortir dan 100 unit kendaraan untuk batalyon infantri. Menurut mantan Pangdam Patimura itu, anggaran yang digunakan untuk pengadaan alat-alat tersebut sekitar 120.000.000 dolar AS dari kredit ekspor dan anggaran pemerintah untuk kepentingan lainnya sekitar Rp500 miliar. Seluruh peralatan tempur TNI AD yang sudah usang, secara bertahap akan diganti yang diupayakan dengan pengadaan dari industri dalam negeri. Sementara sertijab Pangdam dilaksanakan dengan sederhana. Satu-satunya hiburan adalah penampilan musik tradisional Uldaul dan tari-tarian gabungan dari berbagai daerah di Pulau Madura serta defile pasukan Kodam. Hadir dalam acara itu, mantan Gubernur Jatim HM Noer, mantan Pangdam V/Brawijaya Letjen (Pur) Moergito, sejumlah Pangdam lain dan para asisten Kasad serta perwira tinggi lain di jajaran TNI AD. (*)
Copyright © ANTARA 2007