Kediri (ANTARA News) - Warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hanya bersedia mengungsi tanpa paksaan kalau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah tiba di lokasi pengungsian. "Nanti sore atau besok pagi saja, saya akan mengungsi, karena ingin tahu wajah Pak Presiden," kata Dasih (51), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Rabu. Selama ini, dia dan seorang anaknya bersikeras tidak mau mengungsi dengan alasan menunggui hewan ternak yang berada di belakang rumahnya. Demikian pula dengan Poniman (54), warga Desa Sugihwaras lainnya, yang tetap tidak mau mengungsi lantaran Gunung Kelud (1.731 mdpl) belum meletus. "Tapi kalau ada Pak Presiden, tentu saya juga akan mengungsi seperti warga lainnya," kata pemilik warung yang berada di sebelah utara mushala Sugihwaras itu. Infrormasi yang diterima ANTARA dari Biro Pers Kepresidenan menyebutkan Presiden Yudhoyono akan tiba di lokasi pengungsian Lapangan Desa Segaran, Kecamatan Wates, Rabu sore sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah meninjau para pengungsi dan menyerahkan bantuan di Segaran, Presiden dan rombongan sekitar pukul 18.00 WIB langsung bertolak menuju Lapangan Pluncing, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, untuk bermalam dengan para pengungsi Gunung Kelud lainnya. Sementara Kepala Polsek Ngancar, AKP Sartana, mengatakan sejauh ini masih sekitar 50 persen warga yang tinggal di dalam radius 10 kilometer dari danau kawah Gunung Kelud, yakni Desa Sugihwaras dan Desa Sempu, yang sudah mengungsi. Ia menyebutkan dari 3.212 jiwa warga Desa Sempu yang sudah berada di pengungsian SD YBPK Segaran, tercatat hanya sekitar 1.420 jiwa. Sedang dari 3.215 warga Desa Sugihwaras baru tercatat sekitar 1.500 jiwa yang sudah berada di tempat pengungsian Lapangan Desa Tawang, Kecamatan Wates. "Target kami semua warga Desa Sempu dan Desa Sugihwaras sudah harus berada di lokasi pengungsian. Siang nanti warga yang belum mengungsi akan kami jemput," katanya menegaskan. Mulai Selasa (23/10) sore, saluran air bersih di Desa Sugihwaras dan Desa Sempu dimatikan. Para pedagang sayur dan warung-warung makanan di daerah itu tutup semua. Sementara Pasar Kepung yang biasanya terlihat kesibukan luar biasa, sejak Rabu pagi mulai lengang. Para pedagang dan warga masyarakat sudah mulai berbondong-bondong ke lokasi pengungsian dengan harapan bisa bertemu Presiden Yudhoyono yang berasal dari Pacitan, Jawa Timur. "Tinggal beberapa pedagang saja yang masih membuka tokonya. Yang lain sudah mulai ke Pluncing," kata Hendriansah, pemilik toko kelontong di Pasar Kepung. (*)
Copyright © ANTARA 2007