Sana`a (ANTARA News) - Anggota Badan Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Mohamed Nazzal, menyatakan bahwa konferensi perdamaian di Annapolis, AS, bertujuan untuk meraih dukungan Arab guna menyerang Iran. "Pertemuan Annapolis tidak ada kaitannya dengan masalah Palestina. Pertemuan ini lebih difokuskan untuk mendapatkan dukungan Arab untuk menyerang Iran," katanya dalam wawancara khusus dengan harian Al-Quds Al-Arabi edisi Senin (22/10). Konferensi itu diprakarsai oleh AS dan dihadiri wakil-wakil dari dunia Arab, kwartet (AS, Rusia, Uni Eropa, PBB), Organisasi Konferensi Islam (Indonesia, Malaysia, Turki), G-8 dan wakil dari Gerakan Non-Blok. Nazzal, salah satu tokoh Hamas yang memprediksikan pertemuan itu akan gagal, juga menilai bahwa pertemuan bertujuan untuk menyelamatkan Presiden Bush dan PM Israel, Ehud Olmert, serta membantu pemenangan Partai Republik AS dalam Pemilu mendatang. "Tidak perlu ada aksi militer dari Hamas untuk menggagalkan pertemuan itu, karena sejak semula pertemuan ini bakal gagal. Tidak mungkin meletakkan harapan pada keduanya (Bush dan Olmert). Contohnya, Kesepakatan Oslo," katanya, mengenai kesepakatan damai Palestina Israel yang berlangsung di Oslo, Kanada, pada 1993. Menurut dia, pemerintahan otoritas Palestina seharusnya meletakkan harapan kepada saudara-saudara sesama Arab. Dia mencontohkan, Menteri Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Geith, minta pertemuan itu ditunda agar persiapan lebih matang, tapi pemimpin Palestina malah antusias. "Jadi pada intinya pertemuan itu bukan untuk kepentingan Palestina tapi sebagai payung untuk menyerang Iran. AS seolah-olah berusaha menyelesaikan isu Palestina padahal pada saat yang sama memukul genderang perang untuk menghantam Iran," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007