"Masih menunggu hasil koordinasi Pemda Jayapura dengan pihak terkait lainnya," kata Kombes Kamal kepada ANTARA di Jayapura, Selasa malam.
Puluhan jenazah yang masih berada di RS Bhayangkara tidak bisa diidentifikasi akibat sidik jari korban tidak terhubung dengan data base kependudukan,
Dikatakan, tidak terhubung dengan basis data dan diduga akibat korban belum melakukan perekaman KTP El sehingga tidak terdata.
Selain itu belum ada keluarga yang menyatakan itu adalah keluarganya walaupun sudah diperlihatkan. “Sampai saat ini belum ada keluarga yang mengakui jenazah yang ada di RS Bhayangkara,” kata Kamal.
Ketika ditanya jumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit, Kamal mengatakan saat ini tercatat 20 orang yang masih dirawat di berbagai rumah sakit termasuk di RSUD Dok 2 Jayapura yang dievakuasi dari RS Bhayangkara.
Sebagian besar korban sudah diperbolehkan pulang dan melakukan rawat jalan, kata Kombes Kamal.
Banjir bandang yang terjadi Sabtu (16/3) menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak berat termasuk 375 rumah warga rusak.*
Baca juga: Dirjen: perlu tinjau tata ruang area terdampak banjir bandang Sentani
Baca juga: Korban meninggal di Jayapura jadi 104 orang
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019