Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan lembaganya menggencarkan Sosialisasi Empat Pilar MPR hingga ke daerah pelosok negeri, sebagai komitmen memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Meski demikian kami mencoba untuk melakukan dengan datang ke Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur," kata Mahyudin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung Serba Guna Desa Liang Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (19/3).
Mahyudin mengakui dengan jumlah anggota MPR sebanyak 692 orang dan untuk menjalankan UU No 17 Tahun 2014 yang mengamanatkan kepada anggota MPR memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada seluruh rakyat Indonesia hingga ke seluruh pelosok desa dan kecamatan, pasti tidak memadai.
Mahyudin berharap agar lembaga yang dibentuk oleh Presiden yaitu Unit Kerja Penguatan dan Pemantapan Ideologi Pancasila, harus segera bekerja dan aktif untuk memantapkan ideologi Pancasila di tengah situasi bangsa seperti saat ini.
Dia juga menilai perlu langkah strategis untuk pemantapan ideologi Pancasila secara massif, misalnya pemantapan ideologi Pancasila melalui Penataran P4 seperti pada masa lalu bisa dilakukan lagi.
"Pelajaran PMP yang diajarkan di sekolah-sekolah seperti pada masa lalu juga bisa ditempuh", ujarnya.
Dia mengakui masyarakat rindu penyegaran dan pemantapan ideologi Pancasila seperti yang pernah dilakukan pemerintahan masa lalu, karena masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR.
Mahyudin mengatakan Pancasila adalah alat pemersatu bangsa, karena Indonesia yang terdiri dari ribuan suku, bahasa, dan pulau disatukan oleh Pancasila.
Dia mengatakan persatuan merupakan ikatan yang penting karena tanpa itu, bangsa Indonesia tidak akan bisa merdeka.
"Lamanya penjajahan bukan karena bangsa penjajah itu bangsa yang hebat namun para penjajah bisa mengadu domba antarsuku dan bangsa yang ada di nusantara," katanya.
Dia mengatakan, belajar dari pengalaman masa lalu dan agar Indonesia maju maka persatuan harus dijaga dan dipelihara.
Untuk memupuk persatuan, menurut dia MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar dan juga untuk menghadapi Pemilu yang penuh hoaks.
"Perbedaan pilihan dalam Pemilu sebetulnya hal yang biasa, jangan sampai beda pilihan politik membuat bangsa ini pecah," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019