Pengurus inti PII yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PII, Teguh Haryono, telah bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk membahas agenda tersebut, demikian siaran pers diterima Antara di Jakarta pada Selasa malam.
"Hasil pertemuan kita, Kepala Staf Kepresidenan mengarahkan agar KLB PII dibuka dengan audiensi kepada Presiden di Istana Negara. Kemungkinan acara dilaksanakan pada awal April 2019," kata Teguh.
Dalam KLB itu akan dilakukan penyerahan sertifikat Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) secara simbolis.
STRI merupakan sertifikat resmi bagi para insinyur profesional yang diterbitkan oleh PII sebagai asosiasi profesi keinsinyuran.
Insinyur yang memiliki sertifikat tersebut dinyatakan sebagai insinyur profesional yang kompeten untuk berkarya sesuai bidangnya.
Hal itu merupakan upaya PII dalam meningkatkan pelayanan profesi insinyur kepada publik melalui berbagai bidang keinsinyuran profesional.
Pada tahap awal, PII telah akan memberikan STRI kepada 5.000 orang.
Sementara di acara KLB nanti, PII akan memberikan 400 STRI kepada insinyur profesional terpilih.
Sertifikasi tersebut akan diatur dalam draf Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan turunan dari Undang-undang tentang Keinsinyuran nomor 11/2014.
Selain itu PII akan meluncurkan data base dan roadmap keinsinyuran di hadapan Presiden Jokowi.
Data SDM keinsinyuran ini akan disinkronisasikan sesuai arah pembangunan pemerintah.
Sertifikasi, road map dan data base menjadi dasar untuk menjalankan program keinsinyuran.
Asosiasi itu juga akan menerapkan standar kode etik, standar layanan insinyur dan kurikulum.
Sedangkan, Moeldoko menyambut baik inisiatif PII ini sebagai organisasi kredibel pengembangan insinyur di Tanah Air.
"Insinyur harus mempunyai tanggung jawab intelektual dan tanggung jawab moral. PII ini adalah lembaga yang betul-betul kredibel," kata Moeldoko.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019