Peralatan yang digunakan palsar evakuasi, satu set peralatan ektrikasi, satu unit truk rescue dan dua unit ekskavator. Pencarian hari ini dihentikan pada pukul 18.00 WIB dan dilanjutkan esok hari

Bantul (ANTARA) - Dua korban yang tertimbun material tanah longsor di Pedukuhan Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari kedua pencarian atau Selasa belum ditemukan tim SAR gabungan.

"Pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan besok (Rabu,20/3), untuk hasil pencarian hari ini (Selasa) masih nihil," kata Humas Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto di Yogyakarta, Selasa.

Dua korban yang masih tertimbun material longsor itu adalah Eka Supatmi (50) dan Rutfi Kusum Putri (9), keduanya menjadi korban bencana tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu pada Minggu (17/3) malam.

Menurut dia, pencarian terhadap dua korban pada hari kedua ini melibatkan tim SAR gabungan dari berbagai unsur, seperti Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Kodim, Polri dan para relawan lainnya.

"Peralatan yang digunakan palsar evakuasi, satu set peralatan ektrikasi, satu unit truk rescue dan dua unit ekskavator. Pencarian hari ini dihentikan pada pukul 18.00 WIB dan dilanjutkan esok hari," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 02 Dusun Kedung Buweng Ismoyo Haryanto mengatakan, bencana tanah longsor yang terjadi pada Minggu (17/3) sekitar pukul 22.00 WIB dari ketinggian belasan meter itu menimpa beberapa rumah di bawahnya.

"Kejadian longsor sekitar pukul 22.00 malam, saat itu mereka (korban) di dalam rumah dengan kondisi listrik padam. Ada tiga rumah yang terdampak, satu rumah di antaranya mengalami rusak parah," katanya.

Dia mengatakan, saat kejadian tanah longsor ada tujuh orang yang berada di tiga rumah itu, tetapi empat orang di antaranya bisa meloloskan diri dengan selamat, meski sebelumnya sempat terjebak saat tanah longsor.

Sementara seorang lagi bisa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya yaitu anak berusia sembilan tahun dan seorang ibu belum ditemukan.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019