Jayapura (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom, Provinsi Papua belum menetapkan lokasi pembangunan Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Republik Indonesia dengan Papua Nugini (PNG) karena belum ditetapkan secara definitif ibukota dari kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Jayapura pada tahun 2002 itu. Hal itu disampaikan Bupati Keerom, Drs Celcius Watae kepada ANTARA di Arso, ibukota Kabupaten Keerom, Rabu sehubungan dengan rencana pembangunan RSPP seperti pada daerah perbatasan lainnya di Indonesia, misalnya perbatasan RI dengan Timor Leste yang telah dibangun RSPP di Betun, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu, NTT pada tahun 2005 lalu. "Kabupaten Keerom merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua yang letaknya berbatasan langsung dengan PNG maka patut dibangun sebuah RSPP seperti pada kabupaten perbatasan lainnya di Indonesia namun hingga kini Pemkab Keerom belum membangun RSPP itu karena belum menetapkan ibukota Kabupaten Keerom secara definitif," katanya. Dia mengatakan, apabila pemerintah bersama DPRD Keerom sudah menetapkan ibukota Kabupaten Keerom maka barulah dibangun sebuah RSPP itu. Sebaliknya jika pada saat ini dibangun RSPP maka bisa saja terjadi tumpang tindih dalam perencanaan pembangunan wilayah perbatasan apabila ibukota kabupaten dipindahkan dari Arso ke ibukota kabupaten yang baru yang menurut rencana terletak di pertengahan wilayah kabupaten ini. Pada saat ini, Pemkab Keerom melakukan kerjasama dengan Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (Lemtek UI) untuk menetapkan titik utama pembangunan ibukota Kabupaten Keerom yang baru dan definitif. Ibukota kabupaten itu diupayakan terletak di tengah-tengah dari semua distrik yang ada di Kabupaten Keerom antara lain Distrik Arso, Senggi, Web, Skanto dan Distrik Waris. Bupati Celcius mengakui bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai rencana pembangunan RSPP RI-PNG di Kabupaten Keerom. "Pada waktunya nanti kami akan bertemu Menteri Kesehatan untuk membahas rencana pembangunan RSPP RI-Pseperti yang telah dibangun di beberapa kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga lainnya," katanya. Salah satu kabupaten di Indonesia yang telah memiliki RSPP adalah Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). RSPP itu berada di Betun, ibukota Kecamatan Malaka Tengah yang berbatasan langsung dengan Distrik Covalima, Timor Leste. Biaya pembangunan RSPP itu didapat dari APBN melalui Departemen Kesehatan. Apabila RSPP di Keerom sudah dibangun maka rumah sakit ini akan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat di perbatasan Kabupaten Keerom dan terbuka pula untuk memberikan pelayanan medis kepada kerabat yang datang dari wilayah perbatasan PNG. "Kita ingin membangun kawasan perbatasan RI dengan PNG yang aman, damai dan kondusif melalui pembangunan di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, pertanian, perkebunan dan pasar-pasar perbatasan. Kerjasama yang baik dan harmonis antarwarga di perbatasan kedua negara RI-PNG menjadi modal utama bagi terciptanya kawasan perbatasan antarnegara yang damai dan sejahtera," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007