Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pada Selasa dengan jarak luncur 900 meter ke arah hulu Kali Gendol, kata Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG menyatakan luncuran awan panas gunung Merapi yang terjadi pada pukul 17:24 WIB. Awan panas guguran itu tidak terpantau secara viusal karena cuaca di puncak gunung itu hujan dan berkabut.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan mulai pukul 06:00-18.00 WIB, BPPTKG tidak mencatat adanya guguran yang terpantau secara visual karena cuaca berkabut.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.*
Baca juga: Gunung Merapi tiga kali luncurkan guguran lava
Baca juga: Awan panas guguran 1.000 meter meluncur dari Gunung Merapi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019