Sekayu, Musi Banyuasin (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dalam menghadapi musim kemarau yang diperkirakan mulai April 2019 berupaya menggalakkan kegiatan sosialisasi pencegahan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Kegiatan sosialisasi itu perlu ditingkatkan terutama di sejumlah daerah yang cukup rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebagai tindakan pencegahan dini agar daerah ini terhindar dari bencana kabut asap, kata Wakil Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi di Sekayu, Selasa.

Untuk melakukan kegiatan sosialisasi itu secara maksimal, pihaknya melibatkan seluruh jajaran Pemkab Musi Banyuasin, TNI/Polri, masyarakat dan perusahaan perkebunan besar.

Selain menggalakkan kegiatan sosialisasi, pihaknya juga berupaya memetakan desa yang tergolong rawan kebakaran hutan dan lahan pada setiap musim kemarau untuk mencegah terjadinya bencana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan itu.

"Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, sejumlah desa di Kecamatan Bayung Lencir merupakan salah satu daerah yang mengalami bencana karhutla yang cukup besar pada setiap musim kemarau, daerah tersebut akan menjadi perhatian utama dalam pencegahan bencana kabut asap pada tahun ini," ujarnya.

Menurut dia, dengan pemetaan itu, dapat diketahui desa mana saja yang paling rawan terjadi karhutla sehingga dapat dilakukan berbagai persiapan antisipasi dan melakukan edukasi kepada masyarakat agar memiliki kemampuan pencegahan dini karhutla.

Melalui berbagai upaya yang itu, diharapkan pada musim kemarau tahun ini, kawasan hutan, lahan pertanian, dan perkebunan di wilayah Musi Banyuasin dapat terhindar dari kebakaran sehingga tidak timbul masalah bencana kabut asap, ujar Wabup.*


Baca juga: Musi Banyuasin maksimalkan Tim Reaksi Cepat "Hotspot"

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019