Palangka Raya (ANTARA) - Sekitar 80 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, masuk dalam kawasan hutan. Hanya, 80 persen kawasan hutan tersebut sudah terbagi-bagi untuk sejumlah konsesi, baik hak pengusahaan hutan (HPH), hutan tanaman industri (HTI), perkebunan maupun lainnya.
Sekarang ada paradigma bahwa dalam pengelolaan hutan itu tidak hanya diperuntukan untuk korporat yang besar, namun masyarakat juga telah diberikan akses untuk ikut mengelola melalui program perhutanan sosial, kata Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Sri Suswanto pada upacara Hari Bakti Rimbawan ke-36 tahun 2019 di Palangka Raya, Selasa.
"Jadi, sekarang ini masyarakat atau kelompok masyarakat bisa mengelola hutan melalui skema hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, dan juga ada kemitraan," kata Sri.
Dia mengaku semakin terlibatnya masyarakat mengelola hutan, menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya. Untuk itu, Dinas Kehutanan Kalteng terus mendorong semakin banyaknya penyuluh di lapangan. Keberadaan penyuluh tersebut untuk memberikan sosialisasi pendampingan dan sebagainya.
"Adanya perhutanan sosial, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang ada di dalam dan di sekitar hutan tersebut," ucap Sri.
Sementara Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Sapto Nugroho mengatakan Pemprov Kalteng di bawah kepemimpin Gubernur Sugianto Sabran, akan terus mendorong rimbawan yang ada di wilayah ini agar semakin meningkatkan semangat bekerja dan menjaga hutan.
Hal itu sangat diperlukan karena rimbawan merupakan garda terdepan dalam menjaga hutan.
"Peranan Rimbawan sangat strategis. Untuk itu semangat kerjanya harus terus ditingkatkan sebagai upaya menjaga kawasan hutan dan lingkungan karena titipan untuk anak dan cucu kita kedepan," beber dia.
Dikatakan, rimbawan atau seseorang yang mempunyai profesi sebagai pengelola hutan atau orang selalu memainkan peran dalam kegiatan pengelolaan hutan adalah garda terdepan menjaga dan melestarikan kawasan hutan.
"Kita hidup tidak hanya saat ini, tetapi masa depan juga harus dipikirkan. Untuk itu, semangat kerja para Rimbawan ini dalam menjaga dan melestarikan hutan di provinsi ini harus terus didorong dan tingkatkan lagi," kata Sapto.
Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019