Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Islandia menjajaki peluang untuk melakukan investasi di bidang geothermal atau panas bumi di Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Menteri Perindustrian Islandia Ossum Skarphedinsson di Kantor Presiden Jakarta, Selasa. "Mereka menawarkan bentuk kerjasama guna mengembangkan energi berbasis geothermal," katanya. Menurut penjelasan mereka, lanjut dia, Islandia memiliki keahlian di bidang pengembangan panas bumi. "Islandia, yang merupakan salah satu negara miskin di dunia ketika perang dunia II kini memiliki pendapatan per-kapita mencapai 44 ribu dolar AS dan menjadi salah satu negara kaya karena keberhasilan industri geothermalnya," katanya. Fahmi mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono, menteri perindustrian Islandia menyampaikan ada enam perusahaan Islandia berminat melakukan investasi di Indonesia. Disebutkan pula dalam pembicaraan itu bahwa pemerintah Islandia berminat untuk melakukan pengolahan biji bauksit yang diimpor dari Australia di Indonesia menggunakan panas bumi. "Selama ini mereka mengangkut bauksit ke Islandia, itu jauh. Kini mereka berpikir untuk mengolahnya di Indonesia. Lokasi yang strategis tentu di bagian timur yang dekat dengan Australia," katanya. Fahmi mengatakan, belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai hal itu namun ia akan menerima Skarphedinsson di kantornya pada Rabu sore (24/10). Sementara itu, pada Forum Geothermal Indonesia-Islandia yang diselenggarakan pada 12-13 September 2007 di Reykjavik, Islandia kedua negara berharap agar pada 2008 sudah akan dapat dicapai kerjasama konkrit di bidang pengembangan geothermal di Indonesia, tepat ketika kedua negara memperingati 25 tahun hubungan diplomatiknya. Geothermal merupakan salah satu prioritas kerjasama antara Indonesia dengan Islandia karena kedua negara mempunyai potensi yang cukup besar untuk energi panas bumi. Namun, jika sekitar 72 persen dari kebutuhan listrik dan pemanas Islandia telah dipasok oleh energi panas bumi yang ramah lingkungan maka di Indonesia dalam pengembangan energi panas bumi baru mencapai sekitar 3 persen dari potensi yang ada. Dari sisi potensi panas bumi, Indonesia mempunyai sumber daya yang paling besar di dunia yaitu sekitar 40 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007