Jakarta (ANTARA) - Benar-benar mimpi buruk, Ole Gunnar Solskjaer gagal membawa Manchester United untuk melaju ke babak selanjutnya di ajang Piala FA. Harapan tinggal tunggal saja, berburu gelar di ajang Liga Champions.
Manchester United kalah 1-2 pada perempat final Piala FA dalam laga yang diadakan di Molineux, pada Minggu dini hari (17/3).
Layaknya menarik petir dari langit, Solskjaer tanpa ragu mencetuskan rasa geramnya kepada penampilan Paul Pogba dan kawan-kawan.
Bahkan manajer sementara Manchester United itu menyebut bahwa penampilan skuat berjuluk Setan Merah itu benar-benar memprihatinkan, sejak Solskjaer membesut kubu Old Trafford pada Desember 2018.
Solskjaer mengamini petuah Latin klasik, "Eripuit coelo fulmen sceptrumque tyrannis". Artinya, dia menarik petir dari langit dan tongkat kerajaan para tiran.
Hanya saja, kekalahan itu tidak serta merta membuyarkan hasil kerja Solskjaer di Manchester United yang selama ini dinilai brilyan. Bahkan, ia berpeluang ditunjuk sebagai manajer permanen bagi klub kota Manchester itu.
"Penampilan kami dalam pertandingan tadi sungguh memprihatinkan," katanya sesudah tim asuhannya menelan kekalahan.
"Dari hasil laga itu pula, saya juga tidak yakin benar bahwa kami mampu meraih posisi ketiga. Pertandingan tadi benar-benar langkah mundur. Kami tidak menunjukkan penampilan berkualitas dalam penguasaan bola dan tidak mampu melakukan operan-operan yang jitu," katanya sebagaimana dikutip dari laman give me sport.
"Kami harus berusaha lebih keras lagi meski telah dua kali menelan kekalahan. Melawan Arsenal, kami tidak mampu mencetak gol. Penampilan kami miskin kreativitas saat itu," katanya.
Baca juga: Kata Beckham penggemar Manchester United mau Solskjaer dipermanenkan
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019