"Hoaks dan radikalisme harus diperangi. Kami mengapresiasi dan mendukung apa yang sudah dilakukan 'Nyai Bersatu' di Jatim," kata Ketua Komunitas Ksatria Airlangga, Teguh Prihandoko di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, hingga saat ini deklarasi Nyai Bersatu sudah digelar di sejumlah daerah di Jatim seperti Situbondo, Pasuruan, Sampang dan daerah lainnya. Selain di lingkup kabupaten, Nyai bersatu juga digelar di sejumlah kecamatan.
Teguh mengatakan Komunitas Airlangga mendukung penuh jika deklarasi Nyai Bersatu tersebut bisa digelar di tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini menurut Teguh perlu dilakukan untuk menangkal dan melawan setiap berita hoaks yang selama ini sengaja disebar dan diembuskan oleh berbagai pihak untuk melemahkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Begitu juga untuk melawan radikalisme yang mulai masuk meracuni masyarakat," katanya.
Diketahui gerakan tersebut sudah ada sejak pencalonan Jokowi pada periode pertama. Saat itu komunitas nyai pesantren ikut memberikan dukungan melalui kaum perempuan, utamanya di Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi (wilayah tapal kuda).
Sementara itu, salah satu tim Nyai Bersatu, Hasan Basrowi mengatakan pihaknya baru saja menggelar deklarasi Nyai Bersatu di Sampang, Madura pada Minggu (17/3). Deklarasi di Sampang tersebut, lanjut dia, telah dikembangkan di beberapa kecamatan seperti Omben, Torjun, Pangarengan dan Pulau Mandangin.
"Deklarasi ini akan menyusul di beberapa kecamatan lainnya di Sampang," ujarnya.
Ketua Rijalul Anshor Sampang K.H. Ali Mahrus mengatakan kondisi saat ini sangat memprihatinkan dengan menyebarnya fitnah, hoaks, cacian, makian, ujaran kebencian dan radikalisme.
Padahal, lanjut dia, umat Islam adalah umat Nabiyurrahmah yakni Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT untuk menebarkan kasih sayang ke semesta alam. Untuk itu, K.H. Ali Mahrus mengajak warga di Sampang untuk tidak ikut-ikutan melakukan hal itu.
"Berpolitiklah dengan santun, kedepankan akhlaqul karimah dan sifat kasih sayang. Menangkan pasangan Jokowi-Amin pada Pilpres 2019 demi keberlangsungan NKRI dan paham Ahlussunnah Wal Jama'ah," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019