Jakarta (ANTARA News) - Orang Tionghoa mempunyai andil dalam proses Islamisasi Indonesia serta memiliki hubungan harmonis dengan masyarakat muslim di masa lalu, kata Sejarawan Tiongkok Dr Claudine Salmon yang akan memperoleh penghargaan Nabil Award 2007 pada 25 Oktober 2007. Menurut Claudine yang meneliti Tionghoa Indonesia di Jakarta, Selasa, berbagai catatan sejarah membuktikan bahwa tokoh-tokoh Tionghoa Muslim memainkan peranan penting dalam Islamisasi Jawa, bahkan beberapa Tionghoa muslim sukses melebur dalam dunia aristokrasi lokal sehingga banyak bupati pesisir Jawa mempunyai darah Tionghoa. Justru karena beberapa faktor seperti politik devide et impera Belanda, maka hubungan yang pernah mesra itu akhirnya memburuk, ujar ilmuwan yang memiliki 301 karya ilmiah dan sebagian besar bertutur tentang orang-orang Indonesia Tionghoa itu. Selain berbicara tentang hubungan Tionghoa-Islam, dalam karya ilmiahnya yang lain Claudine juga berbicara seputar kesastraan dan bahasa Melayu Tionghoa serta agama dan kepercayaan Tionghoa. Ia juga menyebutkan, bahwa kesusastraan yang dijuluki "Melayu-China" sebenarnya merupakan bagian tak terpisahkan dari perkembangan kesusastraan Indonesia. Menurut dia, pers Melayu-Tionghoa dan para penulis peranakan Tionghoa memainkan peranan besar dalam penyebarluasan bahasa Melayu sebagai lingua franca di Indonesia sejak 1890-an. Bahasa ini ujarnya, merupakan cikal-bakal bahasa Indonesia. Karya monumentalnya adalah buku Literature in Malay by the Chinese of Indonesia (1981) yang didalamnya ia berhasil mengumpulkan secara total 806 penulis Indonesia Tionghoa dengan 3.005 karyanya. Penghargaan Nabil Awards, disebutkan, pantas diterimanya karena seluruh karyanya dilatarbelakangi paham keikutsertaan secara aktif integrasi orang Tionghoa ke dalam masyarakat Indonesia. Yayasan Nabil didirikan pada 2006 untuk meningkatkan pemahaman antar etnis yang dapat memajukan proses pembangunan kebangsaan Indonesia khususnya berkaitan dengan golongan Tionghoa-Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007