Pembayaran gaji secara periodik dan tepat waktu, sangat dibutuhkan para guru agar tidak menganggu konsentrasi mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

Ambon (ANTARA) - Ketua Komisi D DPRD Provinsi Maluku, Saadiah Uluputty, mendesak Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, baik melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau pun BPKAD setempat segera membayar gaji ratusan guru di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah yang sampai saat ini belum terealisasi sehingga menimbulkan keresahan.

"Kami tidak mengetahui adanya keterlambatan pembayaran gaji ratusan guru dan biasanya dibayarkan oleh pihak mana, apakah Dikbud atau BPKAD, tetapi yang jelas mereka harus memperhatikan transferan gaji para guru secara periodik," katanya di Ambon, Senin.

Pembayaran gaji secara periodik dan tepat waktu, katanya, sangat dibutuhkan para guru agar tidak menganggu konsentrasi mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Menurut dia, keterlambatan pembayaran gaji ratusan guru di Kecamatan Salahutu jangan sampai menurunkan kualitas para guru yang berujung pada terganggunya pelayanan pendidikan di Kabupaten Maluku Tengah.

Saat ini, kata Uluputty, guru-guru fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Maluku, namun bila hak-hak mereka belum dibayarkan akan mempengaruhi tugas dan fungsi mereka sebagai pengajar dan pendidik.

"Yang dikhawatirkan, para guru ini akan berpikir untuk mencari alternatif lain guna menutupi kebutuhan hidup mereka sehingga mengganggu proses belajar mengajar, khususnya di Kecamatan Salahutu," katanya.

Saadiah Uluputty menegaskan bahwa salah satu ujung tombak pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan adalah guru, sehingga kesejahteraan guru harus diperhatikan agar pendidikan di Maluku, khususnya di Kabupaten Maluku Tengah bisa terus berkembang.

Sebelumnya dilaporkan ratusan guru di Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Maluku Tengah mengeluhkan pembayaran gaji mereka dari Dikbud yang biasanya ditransfer ke rekening mereka melalui bank.

Biasanya gaji ratusan guru ini telah ditransfer ke rekening melalui PT. Bank Maluku-Maluku Utara setiap tanggal 7 bulan berjalan.

Tetapi untuk bulan Maret ini, hingga Senin (18/3) gaji ratusan guru ini belum juga ditransfer ke rekening masing-masing guru tanpa alasan yang jelas.

"Kami merasa heran kenapa bisa terjadi keterlambatan seperti ini dan kalau pun terlambat tentunya bisa dipahami, namun harus dijelaskan alasannya supaya bisa diketahui," kata seorang guru.

Mereka menduga keterlambatan pembayaran gaji akibat Disdikbud Maluku Tengah ingin mengembalikan proses pembayaran lewat UPTD Salahutu dan tidak lagi melalui bank.

Para guru yang meminta identitasnya tidak disebutkan ini juga menduga gaji mereka sengaja diperlambat dalam proses pembayarannya, karena nantinya gaji 13 dan 14 tahun ini akan dibayar melalui UPTD Salahutu dan tidak melalui bank, sehingga mereka menolak wacana tersebut.


Baca juga: Pendaftar CPNS di Maluku Tengah membeludak

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019