Banyumas (ANTARA News) - Seminggu setelah Lebaran 2007, jumlah pasien gangguan jiwa yang dirawat di Ruang Sakura RSUD Banyumas, Jateng, meningkat hingga melebihi kapasitas yang ada. "Berdasarkan data, jumlah pasien gangguan jiwa yang dirawat di Ruang Sakura kelas III sebanyak 104 orang yang didominasi pasien baru," kata Praktisi Keperawatan Jiwa RSUD Banyumas Tulus Setiono, Selasa. Sebelum lebaran, kata dia, jumlah pasien yang dirawat di kelas III atau pasien yang didanai Asuransi Keluarga Miskin (Askeskin) sebanyak 70 orang, padahal kapasitasnya hanya 50 orang. Menurut dia, setiap hari RSUD Banyumas menerima pasien gangguan jiwa sekitar 10 orang yang berasal dari berbagai daerah di sekitar Kabupaten Banyumas bahkan Jawa Barat bagian timur seperti Ciamis dan Kota Banjar. Agar dapat melayani pasiennya dengan baik, kata dia, sejumlah pasien yang dianggap sudah layak pulang akan segera dikembalikan kepada keluarganya. "Hari ini ada beberapa pasien yang pulang dan ada yang baru masuk sehingga jumlah total pasien hingga saat ini sebanyak 119 orang, terdiri 95 pasien kelas III dan 24 pasien kelas I dan II," katanya. Ia mengatakan, rata-rata pencetus gangguan jiwa yang diderita pasien tersebut lantaran beban pekerjaan yang terlalu berat termasuk masalah pemutusan hibungan pekerjaan. Menurut dia, masalah pekerjaan dapat menjadi pencetus terjadinya gangguan jiwa selama orang tersebut memiliki mental rapuh. "Seperti 12 penderita gangguan jiwa yang dirawat di sini merupakan mantan tenaga kerja wanita yang tertekan selama bekerja di luar negeri," katanya. Menurut dia, sering kali faktor etika dan masalah haram tidaknya makanan menjadikan mereka bimbang dan tertekan. "Mereka cenderung diam dan tidak menceritakannya kepada siapa pun sehingga mencetuskan terjadinya gangguan jiwa pada diri mereka karena sebelumnya mental mereka sudah rapuh," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007