Pekanbaru (ANTARA News) - Tim penyelamat hingga kini masih mencari tiga orang penumpang pompong (kapal kayu bermesin) yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal, yang tenggelam di perairan Rokan Hilir (Rohil), Riau. Kapolsek Sinaboi Iptu Kamsir SH, saat dihubungi di Sinaboi, Selasa, mengatakan, pihaknya masih mencari tiga dari 13 penumpang pompong naas yang tenggelam setelah menabrak tiang bubu (tiang pancang jaring nelayan) di perairan laut Sungai Nyamuk Kecamatan Sinaboi, Rohil pada Ahad (21/10) tengah malam. "Lokasi perairan pompong karam itu tidak jauh dari kuala Sungai Nyamuk. Saat tengah malam tekong (nakhoda) kapal tidak melihat pancakan tiang bubu. 13 penumpang diduga TKI ilegal," kata Kapolsek. Ia menjelaskan, dari 13 penumpang itu termasuk seorang tekong selamat dan telah kembali ke rumah mereka masing-masing baik di Sinaboi dan Bagan Siapi-api. Menurut Kapolsek, kecelakaan tersebut diketahui pihaknya setelah masyarakat melaporkan terjadinya kecelakaan kapal dan beberapa penumpang ditemukan mengapung di laut dengan alat penyelamat seadanya saja. "Para korban yang mengapung ini ditemukan nelayan yang sedang melaut. Saat ditemukan para korban bergelantungan dengan berbagai benda yang dapat dijadikan pegangan," katanya. Dalam peristiwa tersebut, 10 orang penumpang termasuk tekong dapat selamat. Sedangkan tiga penumpang lagi belum diketahui nasibnya dan hingga kini masih dicari pihaknya. Sementara itu informasi yang diterima ANTARA News dari seorang kerabat korban kapal karam itu, Abdul Kahar (36), mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi ditengah malam saat angin kencang dan laut pasang. "Masyarakat daerah ini biasa ke Malaysia lewat tengah malam. Pakai pompong saat cuaca bagus tiga sampai empat jam sampai di Port Klang, Malaysia," kata ayah tiga anak itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007