Target rampung (seksi 1) pada Maret 2021, yang saya minta, adalah target terlama. Artinya, saya harapkan bisa lebih cepat dari Maret 2021

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu akan mendorong pertumbuhan Provinsi Bengkulu, karena akan meningkatkan konektivitas di daerah tersebut.

Menteri Basuki dalam rilis Kementerian PUPR yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan pembangunan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang selama ini relatif tertinggal dibanding provinsi lain di Sumatera.

Menurut dia, pembangunan bertujuan untuk membantu pemerintah daerah mengembangkan potensi ekonomi daerah sehingga diharapkan proses pengadaan lahan dapat berjalan lancar dan konstruksi jalan tol dapat segera dilaksanakan serta dapat beroperasi pada Maret 2021 untuk seksi 1 Taba Penanjung-Bengkulu.

"Target rampung (seksi 1) pada Maret 2021, yang saya minta adalah target terlama. Artinya, saya harapkan bisa lebih cepat dari Maret 2021," kata Basuki.

Menteri PUPR turut menyaksikan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu di Bengkulu, Jumat (15/3/2019).

Konstruksi jalan tol tersebut akan terdapat terowongan sepanjang tujuh km menembus Bukit Barisan dan jembatan bentang panjang yang membentang di atas lembah dengan ketinggian pilar mencapai 45-90 meter.

Secara keseluruhan, Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.952 kilometer, terdiri atas koridor utama 2.062 kilometer dan pendukung 890 kilometer yang kini terus dikerjakan.

Salah satu ruas tol yang mulai dibangun adalah Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 kilometer yang menjadi bagian koridor pendukung Palembang-Bengkulu sepanjang total 351,5 kilometer

Tol ini terdiri atas tiga seksi yakni Seksi Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 kilometer, Kepahiang-Taba Penanjung 23,7 kilometer, dan Lubuk Linggau-Kepahiang sepanjang 54,4 kilometer, dengan total biaya investasi Rp33 Triliun.

Sedangkan pengadaan tanah dijadwalkan pada Juni 2019 yang dimulai dari Seksi Taba Penanjung-Bengkulu. Target penyelesaian konstruksi seluruh jalan tol ini adalah Desember 2022.

Baca juga: PUPR: empat ruas tol Trans Sumatera rampung 2019
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan ruas jalan tol Trans Sumatera terpanjang di Lampung

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019