Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jatim, Imam Utomo, meminta warga yang bermukim di sekitar Gunung Kelud segera turun ke penggungsian karena ancaman letusan gunung itu bisa terjadi sewaktu-waktu. Imam Utomo mengemukakan hal itu di Surabaya, Selasa, usai upacara peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke 62 di Gedung Negara Grahadi dan saat sidang paripurna Hari Jadi Provinsi Jatim di Gedung DPRD Jatim. "Kami tetap mengharapkan warga yang berada di sekitar radius sepuluh kilometer di pusat letusan untuk segera turun ke penggungsian sebab sifat letusan Gunung Kelud sangat berbahaya,"katanya. Menanggapi kengototan para pengungsi yang ingin balik ke rumah mereka, kendati status Gunung Kelud masih awas, Imam mengaku sedikit kerepotan. Dia mengatakan Pemprov Jatim mengambil jalan tengah dengan menyediakan angkutan bagi warga yang akan pulang, artinya mereka hanya diijinkan pulang untuk melihat kondisi ternak maupun harta benda yang ditinggalkan. Imam berharap agar warga selalu siap untuk kembali kepenggungsian. "Kami tidak ingin aktifikas letusan Gunung Kelud nanti banyak memakan korban jiwa,"katanya. Untuk memastikan kemampuan petugas yang diterjunkan ke lokasi penggungsian, gubernur akan mengecek kembali perlengkapan untuk evakuasi dan akan menambah perlengkapan seperti kendaraan bermotor. "Kami akan menyiapkan banyak kendaraan karena masih banyak warga yang bertahan dirumah mereka. Kalau memang ada kejadian, petugas langsung melakukan evakuasi," kata Imam. Untuk mengantisipasi saat dalam penggungsian, Pemprov Jatim kembali mengucurkan bantuan uang sebesar Rp150 juta untuk lauk pauk para pengungsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri dan Blitar berasal dari dana tak tersangka APBD Jatim. Gubernur mengatakan bantuan bahan pangan kepada pengungsi saat ini sudah sangat banyak dan sekarang ini yang dibutuhkan adalah lauk pauk. "Sekarang yang dibutuhkan itu lauk pauk, kemarin masing-masing kabupaten sudah menerima lauk pauk," kata Imam Utomo.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007