Kami menjadikan pendidikan sebagai salah program prioritas pembangunan, maka ini dianggap memiliki nilai positif oleh pemerintah pusat
Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mendapatkan bantuan dana untuk pendidikan sebesar Rp954 miliar dari Mendikbud Muhadjir Effendy karena dinilai berhasil mengembangkan program sekolah.
"Kami menjadikan pendidikan sebagai salah program prioritas pembangunan, maka ini dianggap memiliki nilai positif oleh pemerintah pusat," kata Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli di Tangerang, Senin.
Mad mengatakan pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai.
Pemberian bantuan itu diberikan Mendikbud dalam suatu acara di lapangan Maulana Yudha Negara, pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, yang diterima secara simbolis oleh Mad Romli.
Bantuan tersebut adalah rangkaian kegiatam bertajuk Gebyar Pendidikan dan Sosialisasi Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan serta ekspos capaian program nasional dan daerah tahun 2019 Kemendikbud.
Dia mengatakan bukti keseriusan Kabupaten Tangerang itu diwujudkan melalui visi Tangerang yang religius, cerdas, sehat dan sejahtera.
Menurut dia, selama empat tahun belakangan ini, telah dibangun sebanyak 1.417 unit sanitasi berbasis sekolah dan sebanyak 4.170 ruang kelas baru.
Demikian pula sebanyak 1.500 siswa SMA/SMK dan madrasah aliyah negeri (MAN) mendapatkan beasiswa melalui program Kartu Pintar Kabupaten Tangerang.
"Program lain berkaitan dengan pendidikan adalah kurangi sampah sekolah kita dan telah 40 sekolah yang menerapkan," katanya.
Namun belakangan ini pihaknya juga meluncurkan program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) bahwa anak didik menjadikan sekolah sebagai rumah kedua.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Hadisa Mansyur mengatakan berupaya mematangkan konsep GSM dan perlu peningkatan mutu pendidikan dan fisik bangunan sekolah.
Hadisa mengatakan program itu bukan saja interaksi terhadap siswa dan pemahaman tenaga pendidik tapi perlu ada komitmen serius dari kepala sekolah.
Menyangkut program itu pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah sekolah agar tidak bersinggungan dengan program full day school (sekolah sehari penuh) Kemendikbud karena anak didik pulang ke rumah sore hari.
Program ini dibuat agar anak didik betah disekolah dan menyenangkan serta bersemangat selama di sekolah termasuk mengikuti pelajaran dan nonakademik.
Baca juga: Kabupaten Tangerang Terapkan Sekolah Menyenangkan
Baca juga: Hadapi pasar bebas, Kabupaten Tangerang latih 150 lembaga kursus
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019